Model Integrasi Sistem QR Code International Driving License Sebagai Upaya Mitigasi Pelanggaran Lalu Lintas Wisatawan Asing Terhadap Kendaraan Sewa di Bali
Abstract
The tourism-dependent province of Bali heavily relies on its tourism sector, offering foreign visitors a diverse range of attractions and transportation options. Notably, rental vehicles constitute the primary mode of transport (42%). Motorbike rentals, popular among locals due to their advantages, are commonly chosen. Yet, issues arise as traffic infractions by foreigners are prevalent, prompting discussions about a vehicle leasing ban. A fitting solution is to mandate a quick response (QR) Code-based International Driving License for foreign drivers to address this. Employing the UML research methodology alongside quantitative descriptive techniques, this proposal aims to utilize QR Codes to monitor rented vehicles, ensuring adherence to Indonesian traffic regulations. This measure aims to curtail traffic violations stemming from unfamiliarity with local traffic laws, enhancing the overall traffic situation.
ABSTRAK
Provinsi Bali sangat mengandalkan sektor pariwisatanya. Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali memiliki banyak opsi objek wisata untuk dikunjungi begitu juga dengan pilihan operator moda transportasi yang bisa wisatawan gunakan. Operator moda yang paling banyak digunakan diartikan menggunakan kendaraan sewa (42%). Masyarakat Bali banyak menawarkan sewa atau rental sepeda motor karena potensi keuntungannya. Namun, pelanggaran lalu lintas oleh warga negara asing kerap terjadi di Bali. Hal itu membuat munculnya isu pelarangan penyewaan kendaraan. Dalam penanganan masalah tersebut, mitigasi yang dapat diterapkan diartikan mewajibkan wisatawan asing yang ingin berkendara untuk memiliki lisensi International Driving License berbasis quick response (QR) Code. Penulis menggunakan metodologi penelitian Unified Modeling Language dengan metode deskriptif kualitatif. Pemanfaatan QR Code untuk International Driving License ini bertujuan membantu pemantauan penggunaan kendaraan yang disewa serta agar wisatawan asing terikat dengan peraturan mengemudi di Indonesia. Dengan harapan dapat meminimalkan pelanggaran lalu lintas yang terjadi akibat kurangnya pemahaman terhadap aturan lalu lintas lokal.