EFEKTIFITAS KELAYAKAN RUANG HENTI KHUSUS (RHK) PADA SIMPANG BERSINYAL BERDASARKAN TINGKAT KETERESIAN SEPEDA MOTOR KOTA PONTIANAK (STUDI KASUS: SIMPANG PAJAK DAN SIMPANG FLAMBOYAN)
Abstract
Population growth has implications for the increasing needs of the community. This also affects the increase in the use of vehicles on almost every urban road, one of which is in the city of Pontianak, causing congestion problems, especially at crossroads which has an impact on increasing the volume of vehicles. The existing traffic conditions in Pontianak City show an increase in the use of motorbikes which affects traffic flow. This has implications for the amount of traffic flow that is not commensurate with the capacity of the road, which results in a decrease in the level of road service, especially at the intersection of Pontianak City. To overcome this, the Pontianak City Government carried out traffic engineering by planning and providing transportation infrastructure facilities in the form of a Advanced Stop Line (RHK) for motorcycles, which had been built on one of the intersections, namely Simpang Empat with Tax Signals. This research was conducted to know the level of service, the success rate of RHK, how much influence traffic has on RHK occupancy, and to compare the performance of signalized intersections with and without RHK. The research is quantitative research, with the method referring to the 1997 MKJI and the Circular Letter of the Minister of PUPR Number 52/SE/M/2015. The analysis of this study found that RHK was successfully applied with a value of 67%, and the value of the degree of saturation of the intersection was 0.46, with the predicate of the level of service being C. Referring to the relatively low proportion of RHK occupancy rates, which indicates the use of RHK is still inadequate. Therefore, the Pontianak City Government is expected to be able to evaluate the RHK that has been built as the final recommendation of this research.
ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk memiliki implikasi terhadap meningkatnya kebutuhan masyarakat. Hal ini juga mempengaruhi peningkatan penggunaan kendaraan dihampir setiap ruas jalan perkotaan, salah satunya di Kota Pontianak menimbulkan masalah kemacetan terutama di persimpangan jalan yang berdampak pada peningkatan volume kendaraan. Kondisi eksisting lalu lintas Kota Pontianak menunjukan peningkatan penggunaan sepeda motor yang mempengaruhi arus lalu lintas. Hal ini berimplikasi kepada jumlah arus lalu lintas yang tidak sepadan dengan kapasitas ruas jalan yang mengakibatkan menurunnya tingkat pelayanan jalan khususnya pada persimpangan Kota Pontianak. Sebagai langkah untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kota Pontianak melakukan rekayasa lalu lintas dengan merencanakan dan menyediakan fasilitas prasarana transportasi berupa Ruang Henti Khusus Kendaraan (RHK) untuk sepeda motor, yang telah dibangun pada salah satu simpang yaitu Simpang Empat Bersinyal Pajak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pelayanan, tingkat keberhasilan RHK, mengetahui seberapa besar pengaruh lalu lintas terhadap keterisian RHK dan membandingkan kinerja persimpangan bersinyal dengan dan tanpa adanya RHK. Penelitian berupa penelitian kuantitatif dengan metode yang digunakan mengacu pada MKJI 1997 dan Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 52/SE/M/2015. Hasil dari analisis penelitian ini didapatkan RHK berhasil diterapkan dengan nilai sebesar 67%, nilai derajat kejenuhan simpang adalah 0,46 dengan predikat tingkat pelayanan adalah C. Mengacu pada proporsi tingkat keterisian RHK relatif rendah yang menunjukkan penggunaan RHK masih belum berjalan efektif. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Pontianak diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap RHK yang telah dibangun sebagai rekomendasi akhir dari penelitian ini.