KEHIDUPAN DIASPORA DALAM NOVEL THE BEAUTIFUL THINGS THAT HEAVEN BEARS KARYA DINAW MENGESTU
Abstract
Abstrak
The Beautiful Things That Heaven Bears adalah novel pertama dari Dinaw Mengestu yang menggambarkan kondisi komunitas diaspora Afrika di Amerika Serikat. Pengarang melukiskan kesulitan-kesulitan yang hadapi oleh subjek diaspora dari Ethiopia yang hidup di Amerika Serikat yang terinsspirasi dari pengalamannya karena dia juga merupakan bagian dari komunitas diaspora. Pembahasan ini diharapkan mampu untuk mengatahui kondisi dari subjek diaspora Afrika di Amerika Serikat, rintangan-rintangan yang mereka hadapi dan strategi bertahan yang mereka terapkan dengan tujuan untuk dikenal dan diterima oleh masyarakat dominan. Permasalahan-permasalahan tersebut akan dianalisa melalui teori poskolonial tentang hibriditas dari Homi K. Bhabha. Teori ini sesuai untuk mendiskusikan topik pembahasan karena hidup dalam diaspora menyebabkan masyarakat to memiliki identitas ganda. Di samping itu, analisis poskolonial tidak hanya membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan negara penjanjah dan negara jajahan, tetapi juga dapat diterapkan untuk membahas hubungan antara masyarakat minoritas dan mayoritas. Hasil dari pembahasan ini menujukkan bahwa menjadi hibrid di tengah-tengah budaya dominan bagi subjek-subjek diaspora adalah suatu keharusan dengan tujuan agar dapat diterima oleh masyarakat dominan. Dalam pembahasan ini menjadi hibrid berarti subjek diaspora dapat mengadaptasi budaya dominan tanpa kehilangan budaya lokal seluruhnya. Konstruksi hibriditas dalam kasus ini menjadikan budaya Amerika sebagai yang lebih dominan dan orientasi ideal bagi subjek diaspora yang direpresentasikan dalam novel. The Beautiful Things That Heaven Bears adalah suara dari Mengestu untuk menyampaikan bagaimana kondisi subjek diaspora Africa di Amerika Serikat.
Penulis yang mengusulkan naskahnya untuk dapat diproses penerbitannya pada Pustaka Budaya dianggap telah menyetujui beberapa hal sebagai berikut:
1. Penulis tidak dapat menarik naskah yang telah usulkan untuk diproses hingga mendapat jawaban dari Ketua Dewan Penyunting atas status naskah artikel ilmiahnya (diterima atau ditolak untuk diterbitkan).
2. Penerbit tidak bertanggung jawab terhadap kasus plagiasi atas artikel yang terbit pada Pustaka Budaya.
3. Penerbit tidak bertanggung jawab atas data dan isi dari artikel yang diterbitkan pada Pustaka Budaya, dan sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.
4. Penulis yang artikelnya diterbitkan pada Publika Budaya menyetujui lisensi berikut:
Publika Budaya by University of Jember is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.