KEPEMIMPINAN PRAKOLONIAL DALAM NAGARA KRTAGAMA DAN BABAD TANAH JAWI PRE-COLONIAL LEADERSHIP

  • Saifur Rohman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta

Abstract

Artikel ini mendiskusikan representasi kepemimpinan dalam dua naskah, Nagara Krtagama (1365) dan Babad Tanah Jawi (1788). Saya berargumen bahwa Negara Krtagama merepresentasikan kepemimpinan Kerajaan Majapahit, sedangkan Babad Tanah Jawi merepresentasikan kepemimpinan Kesultanan Demak, Mataram, dan Pajang. Pertimbangan interdisipliner —melibatkan kajian filsafat, psikologi, sastra, dan budaya— membantu saya untuk memformulasikan anggitan kepemimpinan pascakolonial dalam tubuh pemerintah Indonesia yang masih memobilisasi konsep kepemimpinan prakolonial. Dengan menggunakan metode semiotika dan heuristik, saya menemukan lima elemen kepemimpinan prakolonial, yakni: (1) sumber legitimasi; (2) nilai bersama sebagai norma; (3) media komunikasi; (4) strategi kepemimpinan; dan, (5) pemecahan masalah. Saya menyimpulkan bahwa strategi kepemimpinan lampau yang digunakan dalam kepemimpinan masa kini merupakan indikasi simptomatik kepemimpinan prakolonial Mataram. Karakteristiknya adalah manipulasi legitimasi, kurangnya kesadaran moral, dan berdasarkan permainan kuasa.

Kata kunci: Nagara Krtagama, Babad Tanah Jawi, kepemimpinan prakolonial

How to Cite
ROHMAN, Saifur. KEPEMIMPINAN PRAKOLONIAL DALAM NAGARA KRTAGAMA DAN BABAD TANAH JAWI PRE-COLONIAL LEADERSHIP. LITERASI: Indonesian Journal of Humanities, [S.l.], v. 1, n. 1, p. 60-73, june 2011. ISSN 2088-3307. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/LIT/article/view/651>. Date accessed: 05 nov. 2024.
Section
Articles