CITRA BAHASA INDONESIA PADA PENAMAAN FASILITAS PARIWISATA LOMBOK BARAT
Abstract
Penggunaan bahasa Indonesia harus ditempatkan pada urutan pertama sehingga bahasa asing diposisikan setelah bahasa Indonesia/daerah. Namun demikian, fakta di lapangan cukupberbeda dari apa yang diharapkan dan dijabarkan dalam peraturan tersebut. Faktanya ialah nama-nama fasiliatas pariwisata di kawasan Lombok Barat dan sekitarnya didominasi oleh penggunaan bahasa asing. Hal tersebut lantas membuat citra bahasa Indonesia hilang dan loyalitas terhadap bahasa Indonesia pun semakin menurun. Tujuan penelitian inipenelitian ialah mendeskripsikan citra bahasa Indonesia pada nama-nama fasiliatas pariwisata di kawasan Lombok Barat. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif deskriptif. Eknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik catat dengan data penelitian berupa kata-kata yang memuat nama hotel, vila, kafe, dan restoran yang diperoleh dari fasilitas pariwisata. Teknik analisis data yang digunakan ialah deskriptif dengan membandingkan, menjelaskan dan menafsirkan data serta penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nama fasilitas pariwisata di kawasan Lombok Barat didminasi oleh bahasa asing baik pada hotel, vila, kafe maupun restoran. Terdapat pola penamaan berupa menggunakan bahasa asing keseluruhan, menggunakan bahasa Indonesia/daerah dan campuran. Citra bahasa Indonesia pada nama-nama fasilitas pariwisata sangat tidak baik karena dinilai tidak memiliki gaya dan daya tarik sehingga dikalahkan oleh bahasa asing. Buruknya citra bahasa Indonesia merupakan implikasi dari rendahnya sikap bahasa masyarakat terhadap bahasa nasional.