Pengaruh Indeks Beban Mati Terhadap Persentase Produksi Alat Angkut di PT. Vale Indonesia Site Pomalaa

  • Arif Arif Universitas Sembilanbelas November Kolaka
  • Jeneldi So’bo Universitas Sembilanbelas November Kolaka
  • Nurfasiha Nurfasiha Universitas Sembilanbelas November Kolaka
  • Hasriyanti Hasriyanti Universitas Sembilanbelas November Kolaka
  • Sahrul Poalahi Salu Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Abstract

Alat angkut memainkan peran kunci dalam proses pengangkutan (hauling) material tambang. Dalam kegiatan pengangkutan, tidak akan luput dari kendala-kedala teknis, salah satu kendala teknis pada pengangkutan material adalah adanya beban mati (dead load). Besaran beban mati ini dapat mempengaruhi total produksi alat angkut di setiap trip pengangkutan material. Dalam hal ini, indeks beban mati adalah faktor penting yang mempengaruhi kinerja alat angkut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indeks beban mati (dead load index) terhadap produksi alat angkut pada kegiatan penambangan nikel laterit serta faktor-faktor yang mempengaruhi indeks beban mati di lokasi penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi, yaitu dengan cara melakukan pengamatan dan pengambilan data dilapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, persentase beban mati pada produksi yaitu sebesar 8% dari total produksi pada saat melakukan penelitian tersebut. Untuk perbandingan pembersihan tiap 1, 5 dan 10 trip maka pembersihan per 10 trip yang paling efektif untuk mendapatkan produksi yang optimal mungkin dengan kebutuhan waktu yang relatif lebih rendah. Beberapa faktor penyebab beban mati adalah material yang basah, bak truk yang mengandung air dan tidak dilakukan pembersihan secara berkala.

References

Aksyal, A. A. (2021). Kajian Teknis Produksi Alat Muat dan Alat Angkut untuk Memenuhi Produksi Bijih Nikel di PT. Makmur Lestari Primatama Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara Povinsi Sulawesi Tenggara. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Isnaendi, A. (2014). Analisa Tiang Pancang pada Jembatan Timbang Teluk Dalam Coal Terminal. Kurva S, 4(2), 1056–1124.
Oudah, F., Norlander, G., & El-Hacha, R. (2017). Live-Load Factor and Load Combination for Bridge Systems Conveying Extremely Heavy Mining Trucks. Journal of Bridge Engineering, 22(4). https://doi.org/10.1061/(asce)be.1943-5592.0000994
Prakosa, R. B. (2018). Analisis penyebab kehilangan batubara dari lokasi pit-3 timur banko barat sampai temporary stockpile 3E di PT. Bukit Asam Tbk. Universitas Trisakti.
Saputra, A., Ningsih, Y., & Suwardi, F. (2021). Coal Losses pada Kegiatan Penambangan Batubara di PT X Sumatera Selatan. Jurnal Pertambangan, 5(4), 165–172. http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP
Sinaga, B., Ali, M., Anwar Halim, J., Siswono, & Rahmadani. (2022). Kemudahan Penimbangan Unit Angkut Tanpa Berhenti dengan Teknologi Weigh-In-Motion (WIM). Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI, 355–366.
Sugiarto P, A. (2007). Desain Jembatan Timbang dengan Panjang 12 Meter Kapasitas Maksimal 50 Ton Menggunakan Metode Elemen Hingga. Universitas Kristen Petra.
Tangkelayuk. Jefry, R. (2019). Optimasi Produksi Alat Muat dan Angkut pada Pengangkutan Bijih Nikel di PT. Antam UPBN Sulawesi Tenggara. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.
Published
2024-06-21
How to Cite
ARIF, Arif et al. Pengaruh Indeks Beban Mati Terhadap Persentase Produksi Alat Angkut di PT. Vale Indonesia Site Pomalaa. Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral, [S.l.], v. 5, n. 1, p. 16-23, june 2024. ISSN 2798-4850. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JENERAL/article/view/48089>. Date accessed: 18 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/jeneral.v5i1.48089.
Section
Articles