Presipitasi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dari Ekstraksi Nikel Laterit Sebagai Bahan Baku untuk Pembuatan Baterai : Tinjauan Proses Pembuatannya
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan bijih nikel laterit terbesar di dunia. Saat ini bijih nikel laterit berkadar rendah tersebut belum diolah secara maksimal menjadi produk yang bernilai tambah di dalam negeri. Proses ekstraksi yang banyak diterapkan di industri untuk bijih nikel laterit berkadar rendah adalah melalui jalur hidrometalurgi. Produk akhir dari proses hidrometalurgi dapat berupa logam Ni dan Co murni maupun produk antara (intermediate product). Salah satu produk antara yang banyak diproduksi adalah presipitat campuran nikel-kobalt hidroksida atau dikenal sebagai MHP (Mixed Hydroxide Precipitate). Presipitasi nikel hidroksida dari larutan hasil pelindian dilakukan pertama-tama dengan mengekstraksi nikel melalui proses pelindian dalam larutan asam sulfat. Selanjutnya pemisahan besi. Larutan yang sudah dipresipitasi besi-nya, selanjutnya digunakan dalam percobaan presipitasi nikel hidroksida. Presipitasi MHP dilakukan dengan menambahkan MgO atau NH3 sebagai agen penetralisasi. Untuk menghasilkan MHP yang berkualitas tinggi proses pemisahan besi dari larutan hasil pelindian dan presipitasi nikel dan kobalt dari larutan yang telah dipisahkan besinya harus dilakukan pada kondisi tertentu. Beberapa parameter yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk MHP yang berkualitas tinggi yaitu kemurnian larutan umpan, pH, suhu, waktu presipitasi danpenambahan seed.