HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN KURIKULUM “ISO JALARAN SOKO KULINO” (SOJASOKU) DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAK ANAK DI STRAWBERRY PRESCHOOL AND DAYCARE JEMBER
Abstract
Salah satu aspek perkembangan yang penting adalah perkembangan sosial-emosional anak. Kurikulum merupakan pondasi dari sebuah pendidikan, terlebih untuk pendidikan anak usia dini yang mengawali dari pembentukan karakter anak. Oleh karena itu, Strawberry Preschool and Daycare Jember melakukan pengembangan kurikulum yaitu kurikulum sojasoku. Yang menekankan pada pembiasaan baik sejak dini secara berulang sesuai waktu yang sebenarnya. Dari ulasan tersebut maka dapat dirumuskan masalah, adakah hubungan antara penerapan kurikulum sojasoku dengan perkembangan sosial-emosional anak di Strawberry Preschool and Daycare Jember. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kurikulum sojasoku dengan perkembangn sosial-emosional anak di Strawberry Preschool and Daycare Jember. Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode pengumpulan data observasi (checklist) dan dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan rumus korelasi tata jenjang yang dihitung dengan dua cara yaitu secara manual dan menggunakan aplikasi SPSS versi 24. Dari proses tersebut diketahui adanya hubungan yang tinggi antara kedua variabel dengan nilai r hitung sebesar 0,881. Jika dikonsultasikan dengan harga r sebesar 0,475 (N=18) pada taraf kepercayaan 95%, akan menunjukan r hitung = r table tabel = 0,881 = 0,475. Dan jika diinterpretasikan penerapan kurikulum sojasoku memberikan kontribusi terhadap perkembangan sosial-emosional anak sebanyak 77,62%, dan 22,38% dipengaruhi oleh faktor lain. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penerapan kurikulum sojasoku dengan perkembangn sosialemosional anak di Strawberry Preschool and Daycare Jember. Saran untuk pendidik yaitu dapat menciptakan kegiatan yang lebih menarik bagi anak ada baiknya memberikan variasi lebih banyak lagi dalam metode yang digunakan, Kepada peneliti selanjutnya yang akan memeliti di ruang lingkup yang sama hendaknya lebih mendalami lagi dengan memilih fokus penelitian pada komponen kurikulum yang berbeda dengan penelitian ini, dengan harapan ditemukan hasil penelitian yang lain dan dapat mendukung penelitian ini.