STUDI KELEMBAGAAN PERDAGANGAN SINGKONG DI KECAMATAN GUMUKMAS, KABUPATEN JEMBER

  • M Abd Nasir FEB UNEJ
  • Adhitya Wardhono Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember

Abstract

Abstract: Cassava is one of the commodities in the agricultural sector that has the
opportunity to be cultivated and marketed on a larger scale. However, the threatwere
found that involved cassava trading institutions so the cassava distribution channel
was also constrained. This study aims to (1) identify institutional patterns manage
cassava farming, namely related stakeholder relations patterns, related rules and
transaction costs in managing cassava farming; (2) implement and evaluate the
business development model and the cassava farming business institutions. The
method used is quantitative and qualitative in the form of existing data and tabulation
of perceptual data through in-depth interview techniques. The analytical techniques
used are quantitative descriptive, qualitative approaches and Value Chain Analysis.
Institutional phenomena are also examined in the cassava commodity trade chain,
namely social capital, and transaction costs. The results showed that the cassava
trading chain in Gumukmas District involved 6 economic actors, namely (1) pure
farmers; (2) industrial farmers; (3) Traders, (4) small industries; (5) large industries;
(6) and consumers. The institutional trade in cassava is not intervened by
government policies or farmer groups. The Institutions produced strong social capital
that can decreasedthe transaction costs.
Keywords: Value Chain, institutional, Cassava Farmer Business
Abstrak: Singkong merupakan salah satu komoditas di sektor pertanian yang
memiliki peluang untuk dibudidayakan dan dipasarkan dalam skala yang lebih besar.
Namun, ditemukan hambatan yang melibatkan kelembagaan perdagangan singkong
sehingga alur pendistribusian singkong mempunyai hambatan. Penelitian ini
bertujuan untuk (1) mengidentifikasi pola kelembagaan dalam pengelolaan usaha
tani singkong yaitu pola hubungan stakeholder terkait, aturan terkait dan biaya
transaksi dalam pengelolaan usaha tani singkong; (2) melakukan implementasi dan
evaluasi terhadap model pengembangan usaha dan kelembagaan usaha tani
singkong. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif berupa existing
data dan tabulasi data persepsi melalui teknik in depth interview. Teknik analisis
yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, pendekatan kualitatif dan Analisis Rantai
Nilai (Value Chain Analysis). Fenomena kelembagaan turut dikaji dalam rantai
perdagangan komoditas singkong yaitu modal sosial dan biaya transaksi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa rantai perdagangan singkong di Kecamatan
Gumukmas melibatkan 6 pelaku ekonomi yaitu (1) petani murni; (2) petani industri;
(3) Pedagang, (4) industri kecil; (5) industri besar; (6) konsumen akhir. Kelembagaan
perdagangan singkong tidak diintervensi oleh kebijakan pemerintah maupun
kelompok tani. Kelembagaan menghasilkan modal sosial yang kuat yang dapat
meminimalisir keberadaan biaya transaksi.
Kata Kunci: Rantai Nilai, kelembagaan, Usaha Tani Singkong

Published
2018-09-17
How to Cite
NASIR, M Abd; WARDHONO, Adhitya. STUDI KELEMBAGAAN PERDAGANGAN SINGKONG DI KECAMATAN GUMUKMAS, KABUPATEN JEMBER. BISMA: Jurnal Bisnis dan Manajemen, [S.l.], v. 12, n. 3, p. 361-376, sep. 2018. ISSN 2623-0879. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/BISMA/article/view/9005>. Date accessed: 20 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/bisma.v12i3.9005.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.