Pengaruh Aplikasi Beberapa Jenis dan Dosis Bahan Organik Terhadap Populasi Trichoderma Sp Dalam Menekan Intensitas Penyakit Moler Bawang Merah
Abstract
Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki banyak manfaat dan nilai tinggi dengan permintaan yang terus meningkat. Peningkatan produksi bawang merah belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat sehingga dianggap masih belum optimal dalam hal budidaya bawang merah. Permasalahan selama proses budidaya bawang merah tidak terlepas dari gangguan penyakit penyakit moler oleh cendawan Fusarium oxysporum f.sp cepae yang menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Tujuan penelitian kali ini yaitu untuk mengetahui interaksi dan pengaruh antara jenis bahan organik dengan pemberian dosis yang beragam terhadap populasi Trichoderma sp., intensitas penyakit moler dan bobot segar umbi bawang merah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura Jember dan Lahan Budidaya di Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember mulai bulan Oktober 2022 sampai Januari 2023. Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama terdiri dari 2 perlakuan yaitu P1 (kompos jerami) dan P2 (vermikompos) dan faktor kedua terdiri dari 4 perlakuan yaitu: N0 = 0kg/ha, N1 = 15 ton/ha (0,48 kg/petak), N2 = 20 ton/ha (0,64 kg/petak), dan N3 = 25 ton/ha (0,80 kg/petak). Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan Analysis of Varians (ANNOVA). Variabel yang diamati meliputi populasi Trichoderma sp, intensitas penyakit moler, dan hasil berat segar umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara jenis bahan organik dan dosis bahan organik pada semua variabel pengamatan. Pengaruh faktor tunggal aplikasi dosis bahan organik berpengaruh sangat nyata terhadap populasi Trichoderma sp., masa inkubasi penyakit, intensitas penyakit moler dan bobot segar umbi bawang merah. Dosis 20 ton/ha memberikan hasil terbaik pada semua parameter pengamatan.
References
Amsah., Marliah, A & Syasuddin. (2020). Pengaruh Beberapa Varietas dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum). Ilmiah Mahasiswa Pertanian. 5(1): 595-604.
Antonius, S., Sahputra, R. D., Nuraini, Y., & Dewi, T. K. (2018). Manfaat pupuk organik hayati, kompos dan biochar pada pertumbuhan bawang merah dan pengaruhnya terhadap biokimia tanah pada percobaan pot menggunakan tanah Ultisol. Jurnal Biologi Indonesia, 14(2), 243-250.
Arsih, D. W., Panggeso, J., & Lakani, I. (2015). Uji Ekstrak Daun Sirih Dan Cendawan Trichoderma sp dalam menghambat perkembangan Fusarium oxysporum f. sp lycopersici Penyebab Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman Tomat. Natural Science: Journal of Science and Technology, 4(3).
Badan Pusat Statistik. (2020). Distribusi Perdagangan Komoditas Bawang Merah Indonesia 2020. Jakarta: BPS RI.
Bakti, A. K. S., & Aidawati, N. (2022). Efektivitas Tiga Isolat Trichoderma Sp. Asal Pasang Surut Dalam Mengendalikan Penyakit Moler Fusarium Oxysporum F. Sp Cepae Pada Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.). Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai, 12(2), 68-76.
Deden, & Umiyati, U. (2017). Pengaruh Inokulasi Trichoderma sp dan Varietas Bawang Merah Terhadap Penyakit Moler dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L). Kultivasi, 16(2): 340-348.
Esrita, E., Ichwan, B., & Irianto, I. (2011). Pertumbuhan dan hasil tomat pada berbagai bahan organik dan dosis Trichoderma. Jurnal Penelitian Universitas Jambi, 13(2), 37-42.
Fadhilah, S., Wiyono, S., & Surahman, M. (2014). Pengembangan teknik deteksi fusarium patogen pada umbi benih bawang merah (Allium ascalonicum) di laboratorium. J.Hort. 24(2): 171-178.
Faried, M., Syam’un, E., & Mantja, K. (2021). Pertumbuhan Biji Botani Bawang Merah (True Shallot Seed) Yang Diaplikasi Vermikompos Dan Pupuk Hayati. Jurnal Agrivigor, 12(2), 65-74.
Gusnawaty, H. S., Taufik, M., & Herman, H. (2014). Efektifitas Trichoderma indigenus Sulawesi Tenggara sebagai biofungisida terhadap Colletotrichum sp. secara in-vitro. Jurnal Agroteknos, 4(1): 38-43.
Hasari, S. A., Temaja, I. G. R. M., Sudiarta, I. P., & Wirya, G. N. A. S. (2018). Efektivitas Trichoderma sp. yang Ditambahkan pada Kompos Daun untuk Pengendalian Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Stroberi (Fragaria sp.) di Desa Pancasari Kabupaten Buleleng. Jurnal Agroekoteknologi Tropika (Journal of Tropical Agroecotechnology), 437-446.
Hussain, S., Ayub, M., Muhammad, R., & Khan, F. (2019). Evaluvation of various biocontrol agents (Plant Extracts) on linear colony growth of the fungus Fusarium Oxysporum causing onion wilt. International Journal Environmental & Agricultural Science, 3, 023.
Kalay, A. M., Talahaturuson, A., & Rumahlewang, W. (2018). Uji Antagonisme Trichoderma harzianum Dan Azotobacter chroococcum Terhadap Rhyzoctonia solani, Sclerotium rolfsii dan Fusarium oxysporum secara in-vitro. Agrologia, 7(2).
Karim, A., Rahmiati, & Fauziah, I. (2020). Isolasi Dan Uji Antagonis Trichoderma Terhadap Fusarium oxysporum Secara In Vitro. Jurnal Biosains, 6(1), 18-22.
Khasanah, M., Suedy, S. W. A., & Prihastanti, E. (2018). Aplikasi Pupuk Organik Kotoran Ayam dan Jerami Padi pada Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium cepa L. var. bima curut). Buletin Anatomi dan Fisiologi (Bulletin Anatomy and Physiology), 3(2), 188-194.
Kumalasari, R., & Chsnah, M. (2021). Sifat Kimia Tanah Bawang Merah. Jombang: LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah.
Lehar, L. (2012). Pengujian pupuk organik agen hayati (Trichoderma sp) terhadap pertumbuhan kentang (Solanum tuberosum L). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 12(2).
Lestari, D. S., Brata, K. R., & Widyatuti, R. (2017). Pengaruh Trichoderma Sp. Dan Molase Terhadap Sifat Biologi Tanah Di Sekitar Lubang Resapan Biopori Pada Latosol Darmaga. Buletin Tanah dan Lahan, 1(1), 17-22.
Mehran, E. Kesumawati, & Sufardi. (2016). Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicumL.) pada Tanah Aluvial Akibat Pemberian Berbagai Dosis Pupuk NPK. J. Floratek, 2(2):117-133.
Nugroho, A. W., Hadiwiyono, H., & Sudadi, S. (2015). Potensi jamur perakaran sebagai agens pengendalian hayati penyakit moler (Fusarium oxysporum f. sp. Cepae) pada Bawang Merah. Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi, 17(1), 4-8.
Prabowo, Y. H., Widiantini, F., & Istifadah, N. (2020). Penekanan Penyakit Busuk Pangkal (Fusarium oxysporum f. sp. cepae) pada Bawang Merah oleh Beberapa Jenis Bahan Organik. Agrikultura, 31(2), 145-156.
Rahmadani, S., & Rosa, H. O. (2021). Pengujian Dua Belas Isolat Trichoderma sp. Asal Lahan Rawa Pasang Surut untuk Menghambat Fusarium oxysporum Penyebab penyakit moler pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Proteksi Tanaman Tropika, 4(2), 330-336.
Rahmayani, R. P., & Pramudi, M. I. (2021). Pemanfaatan Serbuk Kulit Durian Sebagai Pestisida Nabati Untuk Mengendalikan Fusarium oxysporum Penyebab Penyakit Moler Pada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Proteksi Tanaman Tropika, 4(2), 356-365.
Samsi, N., Pata’dungan, Y. S., & Thaha A. R. (2017). Isolasi Dan Identifikasi Morfologi Spora Fungi Mikoriza Arbuskula Pada Daerah Perakaran Beberapa Tanaman Hortikultura Di Lahan Pertanian Desa Sidera. AGROTEKBIS: E-JURNAL ILMU PERTANIAN, 5(2), 204-211.
Sekretariat Jenderal Kementrian Pertanian. (2019). Outlook Bawang Merah Komoditas Pertanian Subsektor Hortikultura. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Situmeang, A. L., Irmansyah, T., & Lahay, R. R. (2019). Pengaruh Pemberian Pupuk KCl dan Kompos Jerami pada Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Pertanian Tropik, 6(2), 328-333.
Sridanti, N. K., & Sudantha, I. M. (2018). 5. Respon Tanaman Tomat Terhadap Berbagai Dosis Kompos Jerami Padi Dan Pemberian Bioaktivator Jamur Trichoderma Harzianum. Agroteksos, 13(4), 201-206.
Suanda, I. W. (2019). Karakterisasi Morfologis Trichoderma sp. Isolat JB Dan Daya Hambatnya Terhadap Jamur Fusarium sp. Penyebab Penyakit Layu Dan Jamur Akar Putih Pada Beberapa Tanaman. Jurnal Widya Biologi, 10(02), 99-112.
Sumarni, N & Hidayat, A. (2005). Budidaya Bawang Merah. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
Suryantini, R., & Wulandari, R. S. (2017). Efektivitas Trichoderma dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Tinggi dan Diameter Semai Acacia Mangium Pada Tanah Ultisol. JURNAL HUTAN LESTARI, 5(2).
Suryawan, L., Wirya, G. N. A. S., & Sudiarta, I. P. (2017). Penggunaan Trichoderma sp. yang ditambahkan pada berbagai kompos untuk pengendalian penyakit layu tanaman stroberi (Fragaria sp.). E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 6(4), 481-490.
Susanti, D., Plumula, M., & Wiyatiningsih, S. (2016). Karakterisasi isolat-isolat Fusarium oxysporum f. sp. cepae penyebab penyakit moler pada Bawang Merah dari daerah Nganjuk dan Probolinggo. Berkala Ilmiah Agroteknologi-PLUMULA, 5(2): 153-160.
Ulhaq, M. A., & Masnilah, R. (2019). Pengaruh Penggunaan Beberapa Varietas dan Aplikasi Pseudomonas fluorescens untuk Mengendalikan Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis) pada Tanaman Jagung (Zea mays L.). Jurnal Pengendalian Hayati, 2(1), 1-9.
Wiyatiningsih, S., Arit, W., & Endang, T. (2009). Tanggapan tujuh kultivar bawang merah terhadap infeksi Fusarium oxysporum f. sp. cepae penyebab penyakit moler Sri Wiyatiningsihl), Arif Wibowo2) dan Endang Triwahyu Pi. Jurnal Pertanian MAPETA, 12(1), 1-71.
Yusman, O., & Effendi, A. (2020). Pengaruh Trichokompos Jerami Padi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.). Jurnal Agroteknologi Tropika, 9(1), 51-60.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1.Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2.Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3.Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).