ANALISIS RISK-TAKING BEHAVIOR SEKTOR PERBANKAN DALAM MERESPON BAURAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA
Abstract
Abstrak
Global financial crisis (GFC) telah menyita banyak perhatian para ekonom global dan pemangku
kebijakan moneter di seluruh dunia khususnya di negara berkembang. Tujuan penelitian ini
adalah mengidentifikasi perilaku ambil risiko di bank konvensional dan bank syariah dalam
merespon bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia berdasarkan prospect theory yang
berlaku dalam industri perbankan. Implikasinya adalah menentukan kerangka bauran
kebijakan yang efisien agar tidak menimbulkan risiko yang berlebihan di bank konvensional
dan di bank syariah. Bauran kebijakan Bank Indonesia terdiri dari kebijakan moneter berupa
penetapan suku bunga acuan dan kebijakan makroprudensial berupa penentuan LTV/FTV
(loan to value/financing to value) dan risiko perbankan terdiri dari risiko kepailitan atau ZScores,
risiko aset dan NPL/NPF (nonperforming loan/nonperforming financing). Penelitian
berlangsung dalam periode 2003M1-2018M3 untuk bank konvensional dan dalam periode
2014M6-2018M3 untuk bank syariah. Analisis dalam penelitian menggunakan model Vector
Error Correction Mode (VECM), dengan model pada bank konvensional adalah VECM (2) dan
pada bank syariah adalah VECM (4). Hasil permodelan VECM dikaitkan dengan impulse
response function (IRF) dan forecast error variance decomposition (FEVD). Hasil analisis IRF
menunjukkan bahwa kebijakan makroprudensial dapat menekan risiko perbankan daripada
kebijakan suku bunga untuk bank konvensional sedangkan untuk bank syariah baik kebijakan
makroprudensial dan kebijakan moneter dapat meningkatkan risiko kepailitan.
Kata kunci: Global financial crisis, bank risk-taking behavior, bauran kebijakan Bank
Indonesia, Vector Error Correction Model (VECM).