APLIKASI PUPUK ORGANIK DAN ZAT PENGATUR TUMBUH DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAH DAN TANAMAN
Abstract
Sektor pertanian adalah sebagai pemasok kebutuhan pangan nasional. Akan tetapi produktivitas lahan pertanian di Indonesia semakin tahun semakin rendah karena terjadinya penurunan kualitas lahan. Untuk mengurangi penurunan kesuburan tanah sebagai daya dukung kegiatan pertanian, sekaligus memperoleh peningkatan hasil panen yang berkelanjutan, maka pemanfaatan pupuk organik secara tepat dan sesuai kebutuhan serta konyiuitas dalam pengaplikasian pupuk organik sangat di perlukan. melalui teknologi pengomposan sederhana dengan penambahan dekomposer, serta pengkayaan dengan hara lain di harapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan. Dalam penelitian ini pupuk organik yang digunakan terbuat dari campuran limbah blotong pengolahan pabrik gula sebagai bahan baku utama dan kotoran kambing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh interaksi antara pupuk organik dan ZPT yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi sawi, dan 2) dosis pupuk organik dan jenis ZPT yang terbaik terhadap tanaman uji. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Laboratorium Tanah dan Kesuburan Tanah STPP Malang dan Laboratorium Tanah Universitas Brawijaya Malang pada bulan Mei hingga September 2017. Percobaan selama kajian menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik dengan 3 taraf perlakuan, yaitu: 0 ton/ha (P0), 100 gram/pot (≈20 ton/Ha) (P1), dan 200 gram/pot (≈40 ton/Ha) (P2). Sedangkan faktor kedua merupakan jenis ZPT dengan 3 taraf perlakuan, yaitu: tanpa pemberian ZPT (Z0), pemberian ZPT ekstrak tanaman (Z1), dan pemberian ZPT di pasaran (Z2). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan P berbeda nyata, perlakuan H ≠ berbeda nyata dan interaksi antara P x H menunjukan interaksi berbeda nyata. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan jenis ZPT terhadap kandungan hara tanah diketahui bahwa peningkatan unsur N sebesar 0,2% , unsur P sebesar 061,6 ppm dan unsur K mengalami kenaikan sebesar1,85 me/100g.