Kedudukan Asas Konsensualisme dalam Transaksi Terapeutik antara Dokter dengan Pasien

  • Nuril Hikam Efendi Universitas Jember, Indonesia

Abstract

Doctors have the main task of maintaining and caring for patients who are experiencing a decline in health. The private relationship between a doctor and a patient is known as a therapeutic transaction, which can be understood as a relationship established because it is based on the trust that exists between the doctor and the patient regarding medical actions or treatment measures. Medical action or treatment for a patient must be preceded by approval. Consent is the implementation of the patient's will to get treatment. However, with the consent of the will, it cannot be interpreted as meaning that an agreement is automatically established between the doctor and the patient. Doctors and patients who have a relationship within the scope of medical action must be analyzed and studied systematically, so that from this description the researcher focuses on the formation of therapeutic transactions based on the principle of consensualism in the doctor-patient relationship. The purpose of this study is to determine the concept of engagement and the position of consensualism in therapeutic transactions. The research method used in this study is normative juridical research, which is based on a review of literature and regulations or public policies that are appropriate to the problems studied. The results of the study show that the principle of consensualism has a fundamental position and must exist in every act of treatment by doctors on patients.

Keywords: Therapeutic, Consent, Medical Personnel, Patients.

References

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pada Pasal 1234.

Pasal 1 (5) Peraturan Menteri Kesehatan RI No 290/MENKES/Per/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.

Pasal 28 Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1945, 2000.

Pasal 39 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran.

Peraturan Menteri Kesehatan No 290/Men.Kes/Per/III/2008 Tantang Persetujuan Tindakan Kedokteran.

Peraturan Menteri Kesehatan No 585/Men.Kes/Per/IX/1989 Tantang Persetujuan Medik.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MENKES/PER/III/2008, Pasal 2 tentang Persetujuan Tindakan Dokter.

Surat Keputusan Menteri Kesehatan 434/Men.Kes/X/1983 tentang Berlakunya Kode Etik Kedokteran Indonesia.

Undang-Undang No 29 Tahun 2004 Tentang Kedokteran pada Pasal 45.

Budiono, Herlien, Het Evenwichtbeginsel Voor Het Indonesisch Contractenrecht (Holland: Diss Leiden, 2001).

Friedman, Lawrence W, American Law an Introduction (Jakarta: Tatanusa, 2001).

Guwandi, J, Hukum Medik (Medical Law) (Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 2005).

Ibrahim, Johannes & Lindawaty Sewu, Hukum Bisnis Dalam Persepsi Manusia Modern, cet. 2 ed (Bandung: Refika Aditama, 2017).

Isfandyarie, Anny, Tangung Jawab Hukum dan Sanksi bagi Dokter (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2006).

Komalawati, Veronica, Peranan Informed Consent dalam Transaksi Terapeutik (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999).

Mertokusumo, Sudikno, Teori Hukum (Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2012).

Muhammad, Abdulkadir, Hukum Perdata Indonesia (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2010).

Nasution, Bahder Johan, Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter (Jakarta: Rineka Cipta, 2013).

Soeroso, R, Pengantar Ilmu Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 2011).

Subekti, R & R Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata: Burgerlijk Wetboek, cet. 8 ed (Jakarta: Pradnya Paramitha, 1976).

Ta’adi, Ns, Hukum Kesehatan Sanksi dan Motivasi bagi Perawat, cet. 1 ed (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, 2013).

Tutik, Titik Triwulan & Shita Febriana, Perlindungan Hukum bagi Pasien (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010).

Yunanto, Ari, Hukum Pidana Malpraktik Medik (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010).

Amin, Muh, Warsito Kasim & Rabia Ajunu, “Aspek Hukum Informed Consent dan Perjanjian Terapeutik” (2019) 8:2 Jurnal Ilmiah Media Publikasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 97.

Busro, Achmad, “Aspek Hukum Persetujuan Tindakan Medis (Inform Consent) dalam pelayanan Kesehatan” (2018) 1:1 Law, Development, and Justice Review 1.

Mahila, Syarifa, “Aspek Perdata Transaksi Terapeutik Dalam Hubungan Hukum Antara Dokter Dengan Pasien” (2011) 11:1 Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 62.

Nurhayati, Yati, Ifrani Ifrani & M Yasir Said, “Metodologi Normatif Dan Empiris Dalam Perspektif Ilmu Hukum” (2021) 2:1 Jurnal Penegakan Hukum Indonesia 9.

Purdianto, Ardityo, “Kedudukan Hukum Informed Consent dalam Pemenuhan Hak Pasien di Rumah Sakit” (2021) 19:1 Jurnal Hukum dan Dinamika Masyarakat 1.

Sinaga, Niru Anita, “Peranan Asas-Asas Hukum Perjanjian Dalam Mewujudkan Tujuan Perjanjian | Binamulia Hukum” (2018) 7:2 Binamulia Hukum 110.

Sitohang, Octavian E, “Kajian Hukum mengenai Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) dalam Pelayanan Kesehatan Ditinjau dari Aspek Hukum Perjanjian” (2017) 6:9 Lex Crimen 51.

Sulistyaningrum, Helena Primadianti, “Informed Consent: Persetujuan Tindakan Kedokteran dalam Pelayanan Kesehatan bagi Pasien Covid-19” (2021) 28:1 Simbur Cahaya 175.

Syafruddin & Ghansham Anand, “Urgensi Informed Consent terhadap Perlindungan Hak-hak Pasien” (2015) 1:2 Hasanuddin Law Review 164.

Wijanarko, Bayu, “Tinjauan Yuridis Sahnya Perjanjian Terapeutik dan Perlindungan Hukum bagi Pasien” (2022) 2:1 Jurnal Ilmu Hukum 2.

Wirabrata, I Gede Made, “Tinjauan Yuridis Informed Consent Dalam Perlindungan Hukum Bagi Pasien Dan Dokter” (2018) 1:2 Jurnal Analisis Hukum 291.

R, Annisa, “Beberapa Kasus Kesalahan Pemberian Obat yang Berakibat Fatal”, online: Info Farmasi Terkini Berbasis Ilmiah dan Praktis .
Published
2023-11-30
How to Cite
EFENDI, Nuril Hikam. Kedudukan Asas Konsensualisme dalam Transaksi Terapeutik antara Dokter dengan Pasien. INTERDISCIPLINARY JOURNAL ON LAW, SOCIAL SCIENCES AND HUMANITIES, [S.l.], v. 4, n. 2, p. 208-223, nov. 2023. ISSN 2775-5045. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/idj/article/view/38216>. Date accessed: 25 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/idj.v4i2.38216.
Section
Articles