IDENTIFIKASI KEMAMPUAN PENALARAN ILMIAH (SCIENTIFIC REASONING) SISWA SMA DI KABUPATEN JEMBER PADA POKOK BAHASAN DINAMIKA
Abstract
Kemampuan penalaran ilmiah (scientific reasoning) merupakan kemampuan dalam menyimpulkan
berdasarkan bukti-bukti yang ada. Kemampuan penalaran ilmiah merupakan salah satu keterampilan abad
21 yang diharapkan dapat diajarkan di kelas sains sebagai upaya mempersiapkan siswa agar mereka
berhasil dalam menghadapi tantangan globalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
kemampuan penalaran ilmiah siswa SMA dalam pembelajaran fisika. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes penalaran ilmiah berupa soal pilihan ganda. Instrumen diadaptasi dari indikator
soal yang dikembangkan oleh Lawson. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
dengan responden penelitian dari tiga sekolah menengah atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
persentase kemampuan penalaran ilmiah siswa pada indikator penalaran proporsional 47,96%, penalaran
korelasi 66,33%, pengontrolan variabel 51,02%, penalaran probaliliti 24,49%, penalaran hipotesis
deduktif 73,47%, dan penalaran konservasi 21,43%. Kemampuan penalaran ilmiah paling baik yang
dicapai siswa adalah pada aspek kemampuan penalaran hipotesis-deduktif dan capaian paling rendah
adalah pada aspek kemampuan penalaran konservasi. Hasil penelitian tersebut memberikan dampak
terhadap perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran fisika selanjutnya.
Kata kunci: Pembelajaran fisika , Kemampuan Penalaran ilmiah, Instrumen