ANALISIS NILAI-NILAI DALAM TRADISI BARITAN SEBAGAI PERINGATAN MALAM SATU SYURO DI DESA WATES KABUPATEN BLITAR
Abstract
Jurnal ini membahas dan mengkaji tentang prosesi dan nilai-nilai tradisi Baritan sebagai peringatan malam 1 Syuro yang dilaksanakan di Desa Wates Kabupaten Blitar. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 29 September 2016. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif, dengan pendekatan etnografi. Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain (Rahmat, 2009: 2). Etnografi adalah salah satu metode kualitatif yang tertua dari riset sosial. Metode ini sangat tepat untuk meneliti masalah budaya dan biasanya selalu terpilih sebagai metode penelitian antropologi (Setyowati, 2006: 35). Teknik yang digunakan untuk memperoleh sumber data dalam penelitian ini yaitu melalui kajian dokumen. Kajian dokumen dilakukan dengan cara menyelidiki data yang didapat dari dokumen, catatan, file, dan hal-hal lain yang sudah didokumentasikan (Djaelani, 2013: 88). Adapun sumber dokumen dalam penelitian ini diambil dari data berupa jurnal-jurnal penelitian yang terkait dengan tradisi Baritan dan nilai-nilai yang terdapat pada tradisi Baritan. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini yaitu laptop untuk mencari jurnal secara online dan alat tulis untuk mencatat hal-hal penting yang ditemukan dalam proses pengumpulan data. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Baritan adalah salah satu bentuk tradisi selamatan yang biasanya diadakan di perempatan jalan dengan tujuan untuk memohon petunjuk, kesejahteraan, dan wujud rasa syukur kepada Tuhan. Prosesi tradisi Baritan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penutup. Pertama adalah tahap persiapan. Tahap ini dimulai dengan mengumpulkan seluruh masyarakat pada setiap RT di Mushola sekitar dan kemudian dilaksanakan rapat. Tahap kedua adalah pelaksanaan. Tahap ini dimulai dengan berkumpulnya semua masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa di perempatan jalan pada pukul 16.00 WIB. Tahap terakhir yaitu penutup yang ditandai dengan doa bersama kepada Tuhan. Adapun nilai-nilai yang dapat dipetik dari tradisi Baritan yaitu nilai kebudayaan, kebersamaan, kesederhanaan, religi, gotongroyong, kekeluargaan, keberagaman, kerja keras, kerukunan, toleransi, dan kegembiraan.
Kata kunci: Baritan, Prosesi, Nilai-nilai.