IDENTITAS KEINDONESIAAN DALAM DRAMA INDONESIA TAHUN 70-AN: SEBUAH PEMBACAAN NEW HISTORICISM
Abstract
Abstrak: Tulisan ini ingin membuktikan bahwa identitas sebuah bangsa dapat dibaca melalui karya sastra. New Historicism berkeyakinan bahwa selalu ada kaitan antara teks dan sejarah. Pemikiran ini memberi persfektif bahwa “kenyataan sejarah” tidak lagi tunggal dan absolut, tetapi bisa bermacam-macam versi dan sudut pandang. Tulisan ini akan mendeskrispkan “identitas keindonesiaan” dalam drama Indonesia tahun 70-an. Dalam konteks demikian teks sastra Indonesia yang merefleksikan sejarah Indonesia dapat diposisikan sebagai pembacaan sejarah dari versi yang lain. Oleh karena itu, perspektif new historicism menjadi tepat digunakan untuk mendedah fenomena teks sastra yang demikian: yakni, dengan cara menyuguhkan kenyataan-kenyataan di luar teks sejarah yang mainstream. Pendekatan new historicism tidak memisahkan karya sastra dengan pengarangnya, juga tidak memisahkan karya sastra itu dengan konteks zamannya. Teks yang dijadikan objek penelitian adalah Ben Go Tun (1977) karya Saini K.M. dan Topeng (1972) Karya Ikranagara. Teks sengaja dipilih yang terbit awal tahun 70-an dan akhir tahun 70-an agar identitas dalam rentang sepuluh tahun bisa dibandingkan sehingga dapat memberi gambaran bagaimana Indonesia dalam kurun waktu tersebut. Dari analisis kedua drama tersebut menunjukkan bahwa ketimpangan sosial menjadi menjadi masalah utama.
Kata-kata Kunci: sejarah, drama, identitas, keindonesiaan, new historicism