Analisis Disparitas Pendapatan Kabupaten dan Kota Di Provinsi Jawa Timur
Abstract
Pola pertumbuhan ekonomi kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur berbeda-beda yang disebabkan sektor potensial antar daerah berbeda. Mengakibatkan antar daerah terjadi disparitas pendapatan. Penelitian ini, menggunakan data sekunder PDRB untuk melihat pola pertumbuhan, seberapa besar tingkat disparitas yang terjadi, serta sektor unggulan pada daerah maju. Dari 29 kabupaten dan 9 kota, terdapat 22 kabupaten dan 1 kota tergolong daerah relatif tertinggal. Tingkat disparitas pendapatan, dengan menggunakan analisis indeks williamson (Vw), disparitas antar daerah mengalami peningkatan sedangkan analisis indeks entropi theil (Td) disparitas pendapatan mengalami penurunan. Upaya dalam meningkatkan pembangunan ekonomi Provinsi Jawa Timur melalui Perda Provinsi Jawa Timur nomor 5 tahun 2012 tentang RTRW Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2030, mengenai kawasan andalan. Sektor unggulan kompetitif (C’ij) dan spesialisasi (Aij) di Kota Surabaya, adalah sektor jasa-jasa dan sektor konstruksi. Kota Malang, sektor unggulan (C’ij) adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa, sedangkan sektor pertanian hanya spesialisasi (Aij) namun menjadi kawasan andalan. Kota madiun, sektor dengan C’ij namun tidak memiliki Aij, pada sektor pertanian, jasa-jasa; pengangkutan dan transportasi; serta perdagangan, hotel dan restoran namun menjadi kawasan andalan. Sedangkan di Kabupaten Gresik, sektor pertambangan dan penggalian meskipun memiliki C’ij dan Aij positif, namun tidak menjadi
kawasan andalan di Kabupaten Gresik.