Pemodelan Faktor yang Mempengaruhi Jarak Kelahiran di Kalimantan Timur dengan Metode Regresi Logistik Biner (Studi Kasus: Data SDKI Tahun 2017)
Abstract
Jarak kelahiran adalah waktu antara dua kelahiran berturut-turut oleh seorang wanita. Jarak kelahiran yang kurang dari 24 bulan memiliki risiko kesehatan atau kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan jarak kelahiran yang lebih lama dari 2 tahun, tetapi jarak kelahiran yang lebih lama meningkatkan mortalitas perinatal dan neonatus serta risiko komplikasi kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum, determinan/faktor, dan pemodelan regresi logistik biner terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi jarak kelahiran di Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 dengan desain Cross Sectional dengan 657 sampel dan metode analisis data dengan regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan istri, kepemilikan asuransi kesehatan dan paritas berpengaruh signifikan dengan jarak kelahiran di Kalimantan Timur. Saran penelitian ini yaitu perlu peningkatan KIE jarak kelahiran adekuat bagi wanita yang memiliki tingkat pendidikan rendah, serta pembatasan jumlah dan jarak antar kelahiran yang ditanggung oleh program JKN bagi masyarakat.
References
2. Barbosa R, Alves MTSSB, Nathasje I, Deysianne C, Simoes VF, Silva L. Factors Associated with Inadequate Birth Intervals in the BRISA Birth Cohort, Brazil. 2020;4(2):67–73.
3. Schwandt HM, Skinner J, Hebert LE, Lisa C, Saad A, Odeku M. Inadequate Birth Spacing is Perceived as Riskier Than All Family Planning Methods, Except Sterilization and Abortion, in a Qualitative Study Among Urban Nigerians. BMC Womens Health. 2017;17:80:1–9.
4. Aleni M, Mbalinda S., Muhindo R. Birth Interval and Associated Factors among Woman Attending Young Child Clinic in Yumbe Hospital, Uganda. Int J Reprod Med. 2020;
5. Badan Pusat Statistik. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. 2017;
6. Irwansyah, Ekawati R, Ernungtyas NF. Efek Iklan Televisi Program Keluarga Berencana. 2016;8:12–24.
7. Laili U. Penentuan Jarak Kehamilan pada Pasangan Usia Subur. 2018;XI:2.
8. Nirwana SR. Regresi Logistik Multinomial dan Penerapannya dalam Menentukan Faktor yang Berpengaruh pada Pemilihan Program Studi di Jurusan Matematika UNM. Makassar; 2015.
9. Kurniawati D& SP. Faktor yang Berhubungan dengan Jarak Antar Kelahiran pada Wanita Multipara di Indoensia (Analisis Lanjut SDKI 2012). Fak Kesehat Masyarakat, Univ Indones. 2014;
10. Pratiwi AI. Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi di Desa Alamendah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. 2017;8(1):1–11.
11. Zaly NW, Raharja MB. Faktor Determinan Jarak Kelahiran Berdasarkan Data SDKI 2017. 2020;
12. Hariastuti I, Baroya N, Handini YR, BC D. Determinan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Jawa Timur Tahun 2017. Biogr J Biostat Demogrphic Dyn. 2021;1 (1):24–32.
13. Pujihasvuty R. Profil Pemakaian Kontrasepsi: Disparitas antara Perdesaan dan Perkotaan. J Kependud Indones. 2017;12:105–18.
14. Oesman H. Pola Pemakaian Kontrasepsi dan Pemanfaatan Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam Pelayanan Keluarga Berencana di Indonesia. 2017;8:15–29.
15. Oktriyanto. Penyelenggaraan Pelayanan Keluarga Berencana dalam Jaminan Kesehatan Nasional. 2016;9:77–88.
16. Abrar J, Ariadi, Kurniati R. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pemilihan Kontrasepsi di Puskesmas Padang Pasir Padang. 2016;5(1):191–5.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.