Diversifikasi Produk Olahan Limbah Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) Menjadi Pengharum Ruangan Aroma Terapi
Abstract
Penggunaan pengharum ruangan sintetik ternyata memiliki dampak negatif bagi kesehatan karena beberapa senyawa Volatile Organic Compounds yang dilepaskan tergolong ke dalam senyawa beracun dan bersifat karsinogen. Penggunaan pengharum ruangan alami merupakan pilihan yang baik guna menghindari risiko tersebut. Kopi merupakan komoditas perkebunan di Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Komponen penyusun kopi yang mulai banyak dikembangkan adalah minyak kopi. Kopi memiliki banyak kandungan kimia seperti kafein, asam klorogenat, trigonelin, karbohidrat, lemak, asam amino, asam organik, mineral dan aroma volatil. Kandungan pada kopi tersebut dapat menghasilkan efek aroma terapi. Minyak kopi layak untuk dijadikan kandidat sebagai bahan pengharum ruangan dengan aroma terapi. Sementara itu, kelompok petani kopi yang berada di Desa Sukorejo, Kecamatan Sumber Wringin memiliki permasalahan karena belum dapat memanfaatkan limbah biji kopi hasil sortasi dengan kondisi pecah, berlubang, biji yang terlalu muda dan terlalu tua. Oleh karena itu, teknologi pengolahan pascapanen diperlukan sehingga limbah biji kopi sortiran menjadi lebih bernilai ekonomis dan bermanfaat. Melalui program PPK 2019 ini, tim pelaksana kegiatan akan membantu mitra petani kopi untuk membuat produk olahan dengan bahan minyak kopi yang diekstrak dari limbah biji kopi robusta sortiran menjadi pengharum ruangan aroma terapi. Pengembangan produk pengharum ruangan dengan bahan kopi ini merupakan suatu langkah strategis dalam membantu mitra di Desa Sukorejo, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso dalam menghadapi permasalahan limbah biji kopi sortiran yang belum dimanfaatkan dengan baik.
References
Campos-Vega, R., Loarca-Pina, G., Vergara-Castadena, H. A. & Oomah, B. D. Spent coffee grounds: A review on current research and future prospects” (2015) 45:1. Trends in Food Science & Technology 24-36.
Calligaris, S., Munari, M., Arrighetti, G. & Barba, L. 2009. “Insights into physicochemical properties of coffee oil” (2009) 111. Eur. J. Lipid. Sci. Technol. 1270-1277.
Falahuddin, I., Raharjeng, A. R. P., Harmeni, L. “Pengaruh Pupuk Organik Limbah Kulit Kopi (Coffea arabica L.) terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi” (2016) 2:2. Jurnal Bioilmi. 108 – 120.
Farhaty, N. & Muchtaridi. “Tinjauan kimia dan aspek farmakologi senyawa asam klorogenat pada biji kopi: Review” (2014) 14:1. Farmaka. 14(1): 214-226.
Iswara, F. P., Rubiyanto, D. & Julianto, T. S. 2014. “Analisis senyawa berbahaya dalam parfum dengan kromatografi gas-spektrofotometri massa berdasarkan material safety data sheet (MSDS)” (2014) 2:1. Indonesian Journal of Chemical Research. 18-27.
Khusna, D. & Susanto, J. “Pemanfaatan limbah padat kopi sebagai bahan bakar alternatif dalam bentuk bricket berbasis biomass (Studi kasus di PT. Santos Jaya Abadi Instant Coffee)” (2015). Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan III. ISBN 978-602-98569-1-0.
Kurniawati, D. I., Nuruta, U. & Mifbakhuddin. “Indikator pencemaran udara berdasarkan jumlah kendaraan dan kondisi iklim” (2007) 12:1. J. Kesehat. Masy. Indones. 19-24.
Minah, F. N., Poespowati, T., Astuti, A., Muyassaroh, Kartika, R., Elvianto, Hudha, I., Rastini, E. K. “Pembuatan lilin aroma terapi berbasis bahan alam” (2017) 7:1. Industri Inovatif 29-34.
Ningsi, S., Nonci, F. Y. & Sam R. “Formulasi sediaan lulur krim ampas kedelai putih dan ampas kopi arabika” (2015) 3:1. JF FIK UINAM 1-4.
Pratiwi, R. I. & Hanif, M. “Pengaruh rasio pelarut terhadap limbah biji kopi robusta pada ekstraksi kandungan minyak menggunakan N-Heksana sebagai pelarut” (2017). Prosiding Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi Di Industri. ISSN: 2085-4218.
Stienemann, J. S., Olivero, J. & Stashenko, E. “Reppelent activity of essential oils: a review” (2010) 101:1. Bioresource Technology 372-378.
Yuwanti, S. & Nugraha, T. C. “Karakterisasi minyak kopi yang dihasilkan dari berbagai suhu penyangraian” (2016). Prosiding Seminar Nasional APTA.