FALSAFAH MADURA DALAM NOVEL TANJUNG KEMARAU KARYA ROYYAN JULIAN: KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA

  • Maharani Sri Devi universitas jember
  • Titik Maslikatin Universitas Jember
  • Abu Bakar Ramadhan Muhamad Universitas Jember
  • Bambang Aris Kartika Universitas Jember
  • Dewi Angelina Universitas Jember

Abstract

The culture of an ethnic group can be known through its reflection in literary works. The Tanjung Kemarau novel by Royyan Julian tells about the complexities of the socio-cultural life of the Madurese people in Branta Pesisir Village, Pamekasan Regency, Madura. This study aims to describe the Madurese philosophy contained in the novel Tanjung Kemarau by Royyan Julian. The method used in this study is a qualitative method with descriptive analysis. This study uses the theory of literary anthropology to examine the main problem in the Tanjung Kemarau novel, namely the Madurese philosophy. The results of the study show that the Madurese philosophy reflected in the Tanjung Kemarau novel is abhântal sahâdât, smokepo' faith, apajung Èslam, (bearing creed, covered with faith, covered with Islam). Moreover, there are also found bhuppa', bhâbhu', ghuru, rato, (father, mother, teacher, and king or leader). The other phylosophy terms are abhântal ombâk, smokepo' angèn, apajung langngè', (cushioned by the waves, covered with wind, under the sky's umbrella) also Ango'an potèa tolang è tembhâng potè mata (better white bones than whites of eyes). Kar ngarkar colpè' (paw continuously pecking), Rampa' naong bâringèn korong (shady shady, banyan brackets) are stated in the novel. All the Madurese philosophy revealed in the novel describes the philosophy in the social reality of the Madurese people.

References

Ainun, N. 2018. “Interaksi Sosial dalam Novel Tanjung Kemarau Karya Royyan Julian (Kajian
Teori Georg Simmel)”. Bapala. 5(2):1—8. Surabaya: Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Surabaya.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/23528/ (Diakses 15
September 2020).
Alam, S. 2021. “Relasi Manusia dan Lingkungan dalam Novel Tanjung Kemarau Karya
Royyan Julian (Kajian Ekokritik Sastra)”. Jurnal Neologia (Jurnal Bahasa dan Sastra
Indonesia). 2(1):31—50. Universitas Negeri Makassar.
https://ojs.unm.ac.id/Neologia/article/view/19622 (Diakses 15 Agustus 2021).
Amirulloh, R. 2018. “Relasi Kekuasaan dan Lingkungan Hidup dalam Novel Tanjung Kemarau
Karya Royyan Julian: Kajian Ecopolitics Piers Blaikie”. Sapala. 5(1):1—10. Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Surabaya.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-sapala/article/view/25911
(Diakses 25 September 2020).
Apriliadi, F., & Effendi, A. 2018. “Upaya Pelestarian Lingkungan Pesisir dalam Novel Tanjung
Kemarau Karya Royyan Julian”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. 18(2):163—
173. Universitas Pendidikan Indonesia.
https://ejournal.upi.edu/index.php/BS_JPBSP/article/view/15506 (Diakses 15
September 2020).
Endraswara, S. 2020. Metodologi Penelitian Antropologi Sastra. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Fadila. 2019. “Konflik Politik dalam Novel Tanjung Kemarau Karya Royyan Julian: Tinjauan
Sosiologi Sastra”. Tesis. Padang: Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Andalas. http://scholar.unand.ac.id/49988/ (Diakses pada 22 September
2020).
Julian, R. 2017. Tanjung Kemarau. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Kaha. 2017. https://basabasi.co/madura-dinilai-madura-menilai/ (Diakses 4 November 2017).
Kartikasari, A. 2020. “Homoseksualitas sebagai Usaha Negosiasi terhadap Budaya Madura
dalam Novel Tanjung Kemarau Karya Royyan Julian”. Disertasi. Surabaya: Program
Studi Magister Kajian Sastra dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga.
http://repository.unair.ac.id/103064/ (Diakses 27 Agustus 2021).
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ma’arif, S. 2015. The History of Madura: Sejarah Panjang Madura dari Kerajaan,
Kolonialisme sampai Kemerdekaan. Yogyakarta: Penerbit Araska.
Ratna, N.K. 2017. Antropologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rifai, M.A. 2007. Manusia Madura: Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan
Pandangan Hidupnya seperti Dicitrakan Peribahasanya. Yogyakarta: Pilar Media.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Syamsuddin, M. 2019. History of Madura: Sejarah, Budaya, dan Ajaran Luhur Masyarakat
Madura. Yogyakarta: Penerbit Araska.
Wita, W. 2019. “Aspek Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Tanjung Kemarau Karya
Royyan Julian”. Skripsi. Padang: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia STKIP PGRI SUMATERA BARAT. http://repo.stkip-pgrisumbar.ac.id/id/eprint/7387/ (Diakses 25 September 2020).
Yuliana. 2018. “Kritik Sosial dalam Novel Tanjung Kemarau Karya Royyan Julian”. Skripsi.
Malang: Program Studi Pendidikan Bahasan dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
http://eprints.umm.ac.id/39807/ (Diakses 25 September 2020).
Published
2023-01-01
How to Cite
SRI DEVI, Maharani et al. FALSAFAH MADURA DALAM NOVEL TANJUNG KEMARAU KARYA ROYYAN JULIAN: KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA. SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik, [S.l.], v. 24, n. 1, p. 49-59, jan. 2023. ISSN 2599-3429. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/SEMIOTIKA/article/view/36803>. Date accessed: 27 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/semiotika.v24i1.36803.