Analisis Ekonomi Pada Sistem Jaringan Jalan Raya Dengan Jalur Trem
Abstract
This study aims to analyze the economic value of travel costs using vehicle-kilometers traveled (VKT) and vehicle-hours traveled (VHT) as inputs from the previous research. Vehicle travel costs include vehicle operating costs (VOC) and the value of time calculated using the PCI empirical formula method and the income approach method with the GDRP value. The results show that travel costs under existing conditions were Rp 337,460,866, while with the addition of the tram line, it increased to Rp 393,363,787, indicating a 16.57% increase from existing conditions. To mitigate the increased travel costs, traffic management measures such as implementing a one-way system and optimizing traffic signals (mitigation 2) were selected, resulting in a travel cost of Rp 347,928,230, representing 3.10% of the existing conditions. This study supports the development of the tram line in the Kota Lama Semarang to boost tourism while considering its impact on the road network's performance.
ABSTRAK
Rencana pengembangan jalur trem di kawasan Kota Lama Semarang dimaksudkan untuk mendukung wisata di wilayah ini, penempatan jalur trem yang sebidang dengan jalan eksisting akan memiliki dampak pada kinerja jaringan jalan di sekitarnya. Salah satu perubahan kinerja jaringan jalan yang terjadi adalah biaya perjalanan. Studi ini akan berfokus untuk menganalisis nilai ekonomi yaitu biaya perjalanan dengan menggunakan input panjang perjalanan total dan tundaan total dalam penelitian sebelumnya. Biaya perjalanan dari kendaraan meliputi BOK dan nilai waktu menggunakan metode rumus empiris PCI, serta metode income approach denagn nilai PDRB. Hasil biaya perjalanan dengan kondisi eksisiting didapatkan sebesar Rp 337.460.866, dan untuk kondisi dengan jalur trem didapatkan sebesar Rp 393.363.787, terdapat peningkatan sebesar 16,57% dari kondisi eksisting. Untuk meminimalisir kenaikan biaya perjalanan dipilih manajemen lalu lintas berupa penggunaan sistem satu arah dan optimasi sinyal (mitigasi 2) dengan biaya perjalanan sebesar Rp 347.928.230 yaitu 3,10% dari kondisi eksisting.