Estimasi Kesediaan Membayar Layanan Bus Listrik di Kawasan Perumahan Kota Bandung
Abstract
This paper investigates the practical application of willingness to pay (WTP) as a tool for conducting market research to understand individual’s readiness to invest in products and services. The study estimates the perceived value of electric bus services in residential areas of Bandung City, namely Summarecon Bandung, Taman Kopo Indah, and Kota Baru Parahyangan. Using the Contingent Valuation Method (CVM), the research employs a survey through Google Forms, targeting residents of the specified areas. Through applying three different models, the study establishes WTP values: IDR 4,454.25 per passenger in the first model, IDR 4,431.11 per passenger in the second model, and IDR 10,202.84 per passenger in the third model. This research sheds light on consumer perceptions of electric bus services in urban residential contexts and demonstrates the utility of the WTP concept in understanding market dynamics.
ABSTRAK
Makalah ini menginvestigasi penerapan praktis dari kemauan membayar (WTP) sebagai alat untuk melakukan riset pasar, dengan tujuan memahami kesiapan individu untuk berinvestasi dalam produk dan layanan. Studi ini berfokus pada estimasi nilai yang dirasakan terhadap layanan bus listrik di kawasan perumahan di Kota Bandung, yaitu Summarecon Bandung, Taman Kopo Indah, dan Kota Baru Parahyangan. Dengan menggunakan Metode Penilaian Kontingensi (CVM), penelitian ini menggunakan survei melalui Google Forms, yang ditujukan kepada penduduk daerah yang disebutkan. Melalui penerapan tiga model yang berbeda, studi ini menetapkan nilai WTP: Rp. 4.454,25 per penumpang dalam model pertama, Rp. 4.431,11 per penumpang dalam model kedua, dan Rp. 10.202,84 per penumpang dalam model ketiga. Penelitian ini memberikan wawasan tentang persepsi konsumen terhadap layanan bus listrik dalam konteks perumahan perkotaan dan menunjukkan kegunaan konsep WTP dalam memahami dinamika pasar.
Â