Pemetaan NOTS Dalam Optimalisasi Pembangunan Untuk Mendukung Green Transportation Strategy (Gts) Dalam Menciptakan Transportasi Rendah Emisi di Kawasan Ibu Kota Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045
Abstract
The density of motorized vehicles in the capital city of Jakarta is currently a contributor to high emissions in the metropolitan area. To prevent the recurrence of severe emission cases in the capital city of Jakarta, IKN must implement low-emission zones. Community mobility in IKN is directed by 80% to use public transportation with an access time of 10 minutes to the transportation node. With the vast area of IKN, optimization of the construction of public transportation nodes is needed. This study aims to determine the use of the lowest emission type of electric vehicle and the optimal number of transportation node mapping in the IKN area. This research method was conducted by reviewing the literature on electric cars and using the set covering problem method to determine the optimal number of public transportation nodes. Electric vehicle type BEV is most suitable for IKN because the emissions released are less than those of other types. In creating optimization, there are six locations for constructing public transportation nodes that can serve other villages in IKN.
ABSTRAK
Padatnya kendaraan bermotor di Ibu Kota Jakarta saat ini menjadi penyumbang tingginya emisi di kawasan metropolitan. Mencegah terulang parahnya kasus emisi di Ibu Kota Jakarta, penerapan low emission zone sangat perlu dilakukan pada IKN. Mobilitas masyarakat di IKN diarahkan sebesar 80 % untuk menggunakan transportasi publik dengan waktu akses 10 menit menuju simpul transportasi, sehingga dengan luasnya wilayah IKN diperlukan optimalisasi pembangunan simpul transportasi publik. Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan jenis kendaraan listrik yang paling rendah emisi dan penentuan jumlah optimal dari pemetaan simpul transportasi di wilayah IKN. Metode penelitian ini dilakukan dengan studi literatur review mengenai electric vehicle dan penggunaan metode set covering problem dalam penentuan jumlah simpul transportasi publik yang optimal. Electric vehicle berjenis BEV paling sesuai diterapkan di IKN, karena emisi yang dikeluarkan lebih sedikit dari pada jenis lainnya. Dalam menciptakan optimalisasi, terdapat enam lokasi pembangunan simpul transportasi publik yang dapat melayani wilayah lainnya di IKN.