KESELAMATAN JALAN PADA PERENCANAAN HORIZONTAL

  • Ida Farida Institut Teknologi Garut
  • Wimpy Santosa Universitas Katolik Parahyangan
  • Anastasia Caroline Sutandi Universitas Katolik Parahyangan
  • Herdian Rifkiyansyah Institut Teknologi Garut

Abstract

The construction of the Cisumdawu toll road access has increased the generation of movement pulls. The geometric design of the road affects the safety and comfort of road users. The geometric design of the road is part of the road planning in physical form so that the basic functions of the road are fulfilled. This study aims to determine the horizontal alignment design with the safety factor of Winaya Mukti Street. The research method with a quantitative approach refers to the 1997 Bina Marga method. Jalan Winaya Mukti is a primary collector road, there are 26 road curves and 10 road curves are analyzed with a hill classification that is predicted to be prone to accidents if it is not designed according to standards Bina Marga 1997. The results of the analysis show that there are types of bends including 2 types of Full Circle, 5 types of Spiral-Circle-Spiral, and 3 types of Spiral-Spiral. Overview of horizontal design at 10 road curves based on centrifugal force and stopping sight distance. The minimum transition arc length and superelevation requirements are 8%, the radius of the circle exceeds the minimum road curve radius, and the design stopping sight distance exceeds the minimum stopping sight distance, so in 10 road curves, it has met the road safety factor with the 1997 Bina Marga standard.


ABSTRAK
Terbangunnya akses jalan Tol Cisumdawu mengakibatkan peningkatan bangkitan tarikan pergerakan. Desain geometrik jalan mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Desain geometrik jalan adalah bagian dari perencanaan jalan dalam bentuk fisik sehingga terpenuhi fungsi dasar jalan. Penelitian bertujuan mengevaluasi desain alinyemen horizontal dengan faktor keselamatan Jalan Winaya Mukti. Metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif mengacu pada metode Bina Marga 1997. Jalan Winaya Mukti merupakan kolektor primer, memiliki 26 tikungan dan dianalisis 10 tikungan dengan klasifikasi bukit yang diprediksi rawan kecelakaan apabila tidak didesain sesuai standar. Hasil analisis terdapat jenis tikungan meliputi 2 tipe Full Circle, 5 tipe Spiral-Circle-Spiral, dan 3 tipe Spiral-Spiral. Tinjauan desain horizontal di 10 tikungan berdasarkan gaya sentrifugal dan jarak pandang henti. Panjang lengkung peralihan minimum dan kebutuhan superelevasi adalah 8%. Jari-jari lingkaran melebihi jari-jari tikungan minimum, dan jarak pandang henti rencana melebihi jarak pandang henti minimum, jadi di 10 tikungan tersebut telah memenuhi faktor keselamatan jalan dengan standar Bina Marga 1997.

Author Biographies

Ida Farida, Institut Teknologi Garut

Institut Teknologi Garut
Jalan Mayor Syamsu No. 1, Garut
Jawa Barat

Wimpy Santosa, Universitas Katolik Parahyangan

Fakultas Teknik
Universitas Katolik Parahyangan
Jalan Ciumbuleuit No. 94, Bandung, Jawa Barat

Anastasia Caroline Sutandi, Universitas Katolik Parahyangan

Fakultas Teknik
Universitas Katolik Parahyangan
Jalan Ciumbuleuit No. 94, Bandung
Jawa Barat

Herdian Rifkiyansyah, Institut Teknologi Garut

Fakultas Teknik
Institut Teknologi Garut
Jalan Mayor Syamsu No. 1, Garut
Jawa Barat

Published
2023-12-25
How to Cite
FARIDA, Ida et al. KESELAMATAN JALAN PADA PERENCANAAN HORIZONTAL. Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi, [S.l.], v. 10, n. 1, p. 501-509, dec. 2023. ISSN 2356-0509. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/PFSTPT/article/view/45257>. Date accessed: 19 dec. 2024.