ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT KOTA PALU
Abstract
The central business district area of Palu City is the center of community activities which is capable of generating 107,641 trips/day and pedestrian movements of 1042 pedestrians/hour. However, in this area there is a lack of pedestrian facilities which results in pedestrians not having special space for movement, causing traffic problems. The purpose of this research is to identify traffic problems that involve pedestrians, to analyze the needs of pedestrian facilities, and to recommend the needs of pedestrian facilities by taking into account traffic flow conditions, the needs of pedestrian facilities, and to analyze pedestrian preferences using the importance performance analysis method. The results of the analysis of this study, namely the lowest level of service performance on the road section is E. The approach based on pedestrian preferences become the main priority in the proposed improvement.
ABSTRAK
Kawasan central business district kota Palu merupakan pusat kegiatan masyarakat yang mampu menghasilkan 107.641 perjalanan/hari dengan pergerakan 1042 pejalan kaki/jam, hal ini tidak didukung oleh ketersediaan fasilitas pejalan kaki yang mengakibatkan permasalahan lalu lintas yang diakibatkan oleh keterbatasan ruang gerak pejalan kaki. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi permasalahan lalu lintas yang melibatkan pejalan kaki, melakukan analisis kebutuhan fasilitas pejalan kaki, serta merekomendasikan kebutuhan fasilitas pejalan kaki dengan memperhitungkan kondisi arus lalu lintas, kebutuhan fasilitas pejalan kaki, serta analisis preferensi pejalan kaki dengan menggunakan metode importance performance analysis. Melalui analisis diperoleh tingkat pelayanan kinerja ruas berdasarkan V/C rasio terendah adalah E, tingkat pelayanan ruang pejalan kaki terendah adalah F, dan berdasarkan preferensi pejalan kaki terdapat 9 atribut yang berada pada kuadran I, sehingga perlu dilakukan peningkatan kinerja serta menjadi prioritas utama dalam usulan perbaikan.