LIGHT WEIGHT DEFLECTOMETER (LWD) SEBAGAI KONTROL KUALITAS SECARA MEKANIS DARI MATERIAL PERKERASAN TANAH
Abstract
There are several important issues that often become obstacles when carrying out road construction, including the unavailability of sufficient local materials to be used as materials in certain areas such as in the Papua region. So to meet the needs of materials for road construction such as crushed stone for coarse aggregate must be imported from outside Papua. This increases the cost of road construction. This study aims to analyze the quality of the soil pavement which consists of deflection, modulus of elasticity and deflection. This research was carried out in Merauke Regency, namely on the road that connects Merauke and Tanah Merah. The results showed that the average ELWD of the soil pavement was 367.00 MPa. The ELWD value of the soil pavement layer has an ELWD value of 7 times greater than the ELWD value of siliceous sand and 8 times greater than the ELWD value of calcareous sand. The results of the field tests that have been carried out illustrate that the asphalt pavement and soil pavement at the study site must be overlaid and reconstructed in various STAs in the study location.
ABSTRAk
Terdapat beberapa persoalan penting yang sering menjadi hambatan, ketika melaksanakan pembangunan jalan, diantaranya adalah tidak tersedianya material lokal yang cukup untuk dimanfaatkan sebagai material pada daerah-daerah tertentu seperti di wilayah Papua. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan material untuk konstruksi jalan seperti batu pecah untuk agregat kasar harus didatangkan dari luar Papua. Hal ini meningkatkan biaya konstruksi jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas perkerasan tanah yang terdiri dari defleksi, modulus elastisitas dan lendutan. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Merauke yaitu di ruas jalan yang menghubungkan Merauke dan Tanah Merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ELWD perkerasan tanah adalah 367,00 MPa. Nilai ELWD lapisan perkerasan tanah memiliki nilai ELWD lebih besar 7 kali dibandingkan dengan nilai ELWD pasir yang mengandung silika (siliceous sand) dan lebih besar 8 kali dibandingkan dengan nilai ELWD pasir berkapur (calcareous sand). Hasil pengujian lapangan yang telah dilakukan ini menggambarkan bahwa perkerasan aspal dan perkerasan tanah pada lokasi studi harus dilakukan overlay dan rekonstruksi pada berbagai STA yang ada di lokasi studi.