PEMUKIMAN LIAR DI SURABAYA TAHUN 1970-2000

  • Galuh Yuni Khoirul Nisah
  • Sri Ana Handayani

Abstract

Artikel ini membahas dinamika kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah pemukiman liar di Surabaya.
Permasalahan yang dikaji meliputi kehidupan sosial ekonomi yang termarjinalkan, penanganan oleh pemerintah,
serta dampak penanganan baik bagi masyarakat maupun pemerintah. Metode yang digunakan adalah metode
sejarah yang memiliki empat tahapan kerja, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber
diperoleh melalui penelitian dokumen, artikel, serta wawancara dengan pelaku sejarah. Temuan riset
menunjukkan bahwa Surabaya sebagai kota industri menarik kaum migran untuk menjadi pekerja industri.
Rendahnya ketrampilan membuat mereka termarjinalkan dan tinggal di pemukiman liar. Mereka dianggap
sebagai masyarakat yang menciptakan kekumuhan kota Surabaya. Pemerintah kota Surabaya berupaya
menciptakan kota surabaya sebagai kota yang bersih dan sehat dengan cara membangun rumah susun,
pemutihan tanah, dan menyediakan tempat untuk usaha bagi masyarakat yang berasal dari pemukiman liar.
Walaupun terjadi pro dan kontra dalam penanganan pemukim liar, pada akhirnya masyarakat dapat menerima
kebijakan pemerintah kota Surabaya. Dampak dari penanganan pemukiman liar dengan konteks melibatkan
seluruh lapisan masyarakat membuat kota Surabaya menjadi tertata lebih baik. Bahkan, salah satu pemukiman
liar yaitu Banyu Urip mendapat penghargaan kebersihan lingkungan dari Berlin pada tanggal 31 Mei tahun
1987.
Kata Kunci: pemukiman liar, kota Surabaya, perbaikan, manajemen
How to Cite
NISAH, Galuh Yuni Khoirul; HANDAYANI, Sri Ana. PEMUKIMAN LIAR DI SURABAYA TAHUN 1970-2000. Publika Budaya, [S.l.], v. 2, n. 1, p. 58-68, apr. 2014. ISSN 2338-9923. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/PB/article/view/581>. Date accessed: 22 nov. 2024.
Section
Articles