REPRESENTASI SEKSUALITAS DALAM TIGA NOVEL PEREMPUAN INDONESIA: SAMAN, LARUNG, DAN NAYLA

  • Sastri Sunarti Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Abstract

Artikel ini mendiskusikan representasi seksualitas dalam karya sastra dari perspektif perempuan. Dengan menganalisis Saman, Larung, dan Nayla, saya akan menunjukkan representasi seksualitas melalui ekspresi hasrat seksual, figur personal, wacana tubuh, metafora seks perempuan, pernikahan, stereotip seks perempuan, dan pemerkosaan terhadap perempuan. Pada masa lampau, membicarakan seksualitas dalam karya sastra adalah ranah penulis lelaki. Kesadaran ideologis di antara para penulis perempuan, khususnya yang disebabkan oleh wacana feminisme, menjadikan mereka berani menulis tidak hanya tentang perasaan mereka, tetapi pilihan mereka dalam menjalani hidup, termasuk hasrat dan pilihan seksual. Terlepas dari perdebatan kontroversial di antara kritikus sastra, dengan merepresentasikan seksualitas, penulis perempuan bisa menikmati kebebasan. Dengan kata lain, mereka menolak menjadi objek dari hasrat lelaki. Lebih jauh, dalam tiga novel tersebut, para tokoh perempuan melawan dominasi patriarkal.

Kata kunci: representasi, seksualitas, feminisme, sastra

How to Cite
SUNARTI, Sastri. REPRESENTASI SEKSUALITAS DALAM TIGA NOVEL PEREMPUAN INDONESIA: SAMAN, LARUNG, DAN NAYLA. LITERASI: Indonesian Journal of Humanities, [S.l.], v. 1, n. 1, p. 1-15, june 2011. ISSN 2088-3307. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/LIT/article/view/648>. Date accessed: 05 nov. 2024.
Section
Articles