PENGETAHUAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU BERLALU LINTAS; TINJAUAN TERHADAP PELAKU LALU LINTAS USIA REMAJA DI SMK YPT 1 PURBALINGGA
Knowledge and Effects on Traffic Behavior; Review of Adolescent Traffic Perpetrators in SMK YPT 1 Purbalingga
Abstract
The casualties in the teenage group in Purbalingga Regency averaged 21.25% of the total accident victims in this area. This relatively large proportion requires efforts through various approaches to reduce the high number of accidents, considering that this group of age is a very important period in people's growth process. This study aims to identify the effect of traffic knowledge on teenage traffic behaviour taking SMK YPT 1 Purbalingga as the case study location. In its analytical process, this research uses descriptive quantitative analysis methods and logistic regression analysis. The output of logistic regression using realstatistic software, identified that the ownership of the driving license provides an opportunity for the occurrence of a bad traffic behaviour. In addition, the better knowledge about signs will provide a role for the possibility of good traffic behaviour. Moreover, the low understanding of road marking gives a probability of bad traffic behaviour.
Korban kecelakaan pada kelompok usia remaja di Kabupaten Purbalingga rata-rata sebesar 21,25% dari total korban kecelakaan di daerah ini. Proporsi yang relatif besar ini memerlukan upaya-upaya melalui bermacam pendekatan untuk menekan tingginya angka kecelakaan pada kelompok usia ini, mengingat usia remaja adalah usia yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pengetahuan lalu lintas terhadap perilaku pelaku lalu lintas usia remaja. Dalam prosesnya, penelitian menggunakan metode analisis kuantitatif deskriptif dan analisis regresi logistik. Luaran perhitungan regresi logistik dengan bantuan software realstatistic, diidentifikasi bahwa tidak memiliki SIM memberikan peluang untuk terjadinya perilaku berlalu lintas yang tidak baik. Selain itu, pengetahuan tentang rambu yang semakin baik akan memberikan peranan terhadap kemungkinan perilaku berlalu lintas yang baik. Pada usia remaja, pengetahuan tentang marka yang rendah memberikan probabilitas munculnya perilaku berlalu lintas yang tidak baik.