OPTIMIZATION OF WATER ALLOCATION FOR NEW IRRIGATION AREAS USING DYNAMIC PROGRAMS (CASE STUDY BANGOREJO REGENCY OF BANYUWANGI DISTRICT)
Optimalisasi Alokasi Air untuk Daerah Irigasi Baru Menggunakan Program Dinamik (Studi Kasus Wilayah Pelayanan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi)
Abstract
New irrigation area located in Bangorejo Sub-district of Banyuwangi Regency is an irrigation building with an area of ± 5981 Ha of paddy field originating from Karangdoro dam in Tegalsari Sub-district. The Karangdoro dam itself has an area of ± 16,165 hectares of rice fields divided into three service area: Pesanggaran (4381 Ha), Cluring (5945 Ha), and Bangorejo (5981 Ha). This research is focused on New irrigation service area Bangorejo because of the availability of water in the area during the dry season often experience shortage. Therefore, optimization efforts are made using the dynamic program to determine the water requirements for each plant, the optimum planting pattern, the area of cultivable land and the maximum profit. With the application of the dynamic program can be obtained irrigation water requirement, that is enough year when MH = 33,11 m3 / s, MK I = 30,77 m3 / s, MK II = 12,32 m3 / s, normal year at MH = 24 M3 / s, MK I = 29.51 m3 / s, MK II = 17.87 m3 / s, low year at MH = 35.8 m3 / s, MK I = 30.47 m3 / s, MK II = 18,76 m3 / s, and dry year at MH = 63,86 m3 / s, MK I = 33 m3 / s, MK II = 19 m3 / s. Profits derived from the discharge flowing in the New Irrigation area is Rp. 88,818,984,562.42 with an increase of 31.35% in the low year, Rp. 65.318.263.206,83 with an increase of 56,08% for dry year, Rp. 90,239,784,195,27 with 31,87% increase for enough year, Rp. 87.904.986.310,93 with an increase of 23.47% for the normal year.
Daerah irigasi Baru yang terletak di Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi merupakan bangunan irigasi dengan luasan baku sawah ± 5981 Ha yang berasal dari Bendung Karangdoro di Kecamatan Tegalsari. Bendung Karangdoro sendiri memiliki luasan baku sawah ±16165 Ha yang dibagi menjadi tiga wilayah pelayanan, yaitu: Pesanggaran (4381 Ha), Cluring (5945 Ha), dan Bangorejo (5981 Ha). Penelitian ini difokuskan pada daerah irigasi Baru yang berada di wilayah pelayanan Bangorejo karena ketersediaan air di daerah tersebut pada musim kemarau sering mengalami kekurangan. Oleh karena itu dilakukan upaya optimasi menggunakan program dinamik untuk mengetahui kebutuhan air untuk masing-masing tanaman, pola tata tanam yang optimum, luas lahan yang bisa ditanami dan keuntungan yang maksimum. Penerapan program dinamik dapat diperoleh kebutuhan air irigasinya, yaitu tahun cukup pada saat MH= 33,11 m3/det, MK I= 30,77 m3/det, MK II= 12,32 m3/det, tahun normal pada saat MH= 24 m3/det, MK I= 29,51 m3/det, MK II= 17,87 m3/det, tahun rendah pada saat MH= 35,8 m3/det, MK I= 30,47 m3/det, MK II= 18,76 m3/det, dan tahun kering pada saat MH= 63,86 m3/det, MK I= 33 m3/det, MK II= 19 m3/det. Keuntungan yang diperoleh dari debit yang dialirkan pada daerah Irigasi Baru adalah sebesar Rp. 88.818.984.562,42 dengan peningkatan 31,35 % pada tahun rendah, Rp. 65.318.263.206,83 dengan peningkatan 56,08 % untuk tahun kering, Rp. 90.239.784.195,27 dengan peningkatan 31,87 % untuk tahun cukup, Rp. 87.904.986.310,93 dengan peningkatan 23,47 % untuk tahun normal.