COARSE AGGREGATE COMPARATIVE ANALYSIS COMING FROM RIVER AND MOUNTAIN AGAINST STRONG PRESS AND STRENGTH CONCRETE DRAG
Analisa Perbandingan Agregat Kasar Yang Berasal Dari Sungai Dan Gunung Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton
Abstract
Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan beton adalah memilih jenis agregat kasar yang tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan kualitas agregat kasar dari batu gunung dan dari batu sungai terhadapkuat tekan beton fc’ 30 MPa (K300)dan kuat tarik belah beton. Penelitian ini menggunakan agregat kasar dari batu gunung dengan warna abu-abu dan berdebu yang diperoleh dari Desa Beji Kec. Junrejo Kota Batu sedangkan agregat kasar dari batu sungai berwarna lebih gelap dan bersih berasal dari Sungai Brantas Kab. Malang dengan ukuran masing-masing maksimal 40 mm. Penelitian ini dilakukan di laboratorium bahan bangunan dan beton Politeknik Negeri – Malang, dan pelaksaannya dimulai pada tanggal 29 Juli sampai 30 Agustus 2016. Pada pengujian kuat tekan beton menggunakan 10 benda uji sama dengan pengujian kuat tarik belah beton juga menggunakan 10 benda uji, masing-masing terdiri dari 5 sampel agregat kasar daribatu sungai dan 5 sampeldaribatu gunung. Pengujian kuat tekan beton menggunakan benda uji kubus (150 x 150 x 150 mm),pengujian kuat tarik belah beton menggunakan benda uji bentuk silinder (diameter 150 mm dan tinggi 30 mm). Seluruh prosedur pengujian, analisis hasil pengujian dan penarikan kesimpulan penelitian ini menggunakan SNI. Hasil uji kuat tekan beton menggunakan agregat kasar dari batu gunung 615,38kg/cm2masuk fc’ 30 MPa (K600) sehingga lebih besar dari batu sungai 587,35kg/cm2masuk fc’ 50 Mpa (K500). Hasil pengujian kuat tarik belah beton menggunakan agregat kasar dari batu gunung 29,6kg/cm2 lebih kecil dari batu sungai 35,5kg/cm2.Keduanya sama-sama kurang dari 10% terhadap kuat tekannya. Hasil uji kuat tekan beton yang menggunakan agregat kasar dari batu gunung lebih baik dari batu sungai,karenamudah homogen dan takaran air sisa 0,7 liter, sehingga nilai slump lebih rendah. Sedangkan nilai kuat tarik belah beton menggunakan agregat kasar dari batu sungai lebih tinggi dari batu gunung karena termasuk jenis batuan vulkanik yang memiliki pori lebih kecil sedangkan batu gunung termasuk batuanendapanyang tersingkap di dalam tanah. Kesimpulannya, penggunaan kedua agregat kasar tersebut layak digunakan sebagai material bangunan pada rencana beton fc’ 30 Mpa (K300) dengan menggunakan mix desain SNI untuk RAB. Tetapi perlu diteliti kembali dengan proporsi campuran yang sama yang menggunakan mix design SNI 03-2834-1993.