THE EFFECT OF ADDITIONAL BANANA STEMS FIBER POWDER ON CHARACTERISTICS OF PHYSICAL ASPHALT PROPERTIES
Pengaruh Penambahan Serbuk Serat Pelepah Batang Pisang Terhadap Karakteristik Sifat Fisik Aspal
Abstract
Asphalt is a pavement material that works as an aggregate binder and filler Natural polymer in the form of cellulose from banana stem leaves has the potential to be used as an alternative material added on asphalt to increase the quality of asphalt itself. The reason for the use of cellulose from banana stem is because it is easy to get and can reduce waste of banana stem. The design of the specimens used pure asphalt pen 60/70 mixed with banana stems fiber powder. Percentage of additive material were 0%; 0.1%; 0.2%; 0.3%; and 0.4% of the asphalt weight. The specimens made for each physical asphalt test were three samples. The results of the analysis and discussion found that the additional banana stems fiber powder on the pure asphalt produced an increase in physical characteristics of asphalt. The optimal percentage of adding banana stems fiber powder was obtained at 0.1% percentage since all test values fulfilled the 60/70 asphalt requirement. The additional banana stems fiber powder of 0.1% resulted in a decrease in penetration value from 70.7 (0.1 mm) to 67.4 (0.1 mm), ductility value from 146 cm to 102.3 cm, weight loss from 0 , 14% to 0.09%, and the specific gravity from 1.042 to 1.037. The additional banana stems fiber powder with asphalt resulted in an increase of softening point from 44.2 º C to 44.7 º C, the viscosity value from 300.99 cst to 320.80 cst.
Aspal merupakan bahan perkerasan jalan sebagai bahan pengikat dan pengisi antar agregat, sehingga aspal harus memiliki kemampuan dalam mempertahankan sifat fisiknya terhadap kelenturan dan kelekatannya. Polimer alam berupa selulosa dari pelepah batang pisang memiliki potensi dijadikan alternatif bahan tambah pada aspal untuk meningkatnya kualitas dari aspal. Pertimbangan penggunaan selulosa dari batang pisang dikarenakan mudah didapatkan dan dapat mengurangi limbah batang pisang dan menjadi bahan yang bermanfaat. Metode yang dilakukan untuk membuat aspal jenis baru ini dengan mempersiapkan bahan tambah berupa pelepah batang pisang menjadi serbuk serat. Rancangan benda uji menggunakan aspal murni pen 60/70 yang dicampur dengan bahan aditif dari serbuk serat pelepah batang pisang. Prosentase bahan tambah sebesar 0%; 0,1%; 0,2%; 0,3%; dan 0,4% dari berat aspal. Benda uji dibuat masing–masing sebanyak tiga sampel untuk setiap pengujian sifat fisik aspal. Hasil analisis dan pembahasan didapatkan bahwa penambahan serbuk serat batang pisang pada aspal murni menghasilkan peningkatan terhadap karakteristik sifat fisik aspal. Prosentase optimal penambahan serat batang pisang didapat pada prosentase 0,1%, karena semua nilai pengujian memenuhi persyaratan aspal 60/70. Penambahan serbuk serat batang pisang sebesar 0,1% mengakibatkan penurunan nilai penetrasi dari 70,7 (0,1 mm) menjadi 67,4 (0,1 mm), nilai daktilitas dari 146 cm menjadi 102,3 cm, kehilangan berat dari 0,14% menjadi 0,09%, dan berat jenis dari 1,042 menjadi 1,037. Penambahan serbuk serat batang pisang dengan aspal mengakibatkan kenaikan titik lembek dari 44,2ºC menjadi 44,7ºC, nilai viskositas dari 300,99 cst menjadi 320,80 cst. Penambahan serbuk serat batang pisang pada aspal mengakibatkan penurunan nilai penetrasi dan nilai daktilitas serta meningkatkan nilai titik lembek aspal sehingga aspal lebih tahan pada temperatur yang lebih tinggi.