Analisis Perubahan Tata Guna Lahan Pada DAS Tanggul Menggunakan Remote Sensing
Analysis of Land Use Change in the Embankment Watershed Using Remote Sensing
Abstract
Tata guna lahan merupakan suatu bentuk pemaanfaatan atau fungsi dari perwujudan suatu bentuk penutupan lahan. Permasalahan yang terjadi pada penggunaan lahan adalah ketidakseimbangan alam yang disebabkan oleh beralih fungsinya lahan. Daerah Aliran Sungai (DAS) Tanggul menjadi salah satu DAS di daerah Jember yang terpengaruh akibat perubahan tata guna lahan. DAS Tanggul mengalami laju erosi sebesar 37.534,76 m3/tahun. Laju erosi salah satunya dipengaruhi oleh faktor vegetasi penutup lahan. Langkah untuk meminimalisir permasalahan diperlukan adanya penelitian mengenai perubahan tata guna lahan pada DAS Tanggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tata guna lahan yang terjadi pada wilayah kajian dengan menggunakan metode remote sensing. Metode yang digunakan dilakukan dengan cara membandingkan tata guna lahan pada tahun 2001, 2009, dan 2018. Citra landsat-7 dan landsat-8 digunakan sebagai data pengindraan jarak jauh yang dapat digunakan dalam proses analisis perubahan tata guna lahan. Hasil penelitian selama rentang waktu 17 tahun yang berawal dari tahun 2001 hingga 2017 menunjukkan bahwa terjadi perubahan lahan pada DAS Tanggul. Perubahan tersebut terjadi pada kelas pemukiman mengalami peningkatan sebesar 7,5%, kelas hutan mengalami penurunan sebesar 6,76%, kelas sawah mengalamai penurunan sebesar 5,8%, kelas kebun mengalami penurunan sebesar 7,51%, dan kelas lahan terbuka mengalami peningkatan sebesar 4,05%. Oleh karena itu, pengindraan jarak jauh dapat digunakan dalam mengidentifikasi perubahan tata guna lahan yang terjadi berkala tanpa proses pemantauan langsung.