Gambaran Karakteristik Balita dengan Penyakit ISPA di Puskesmas Kanigaran Kota Probolinggo

  • Badrus Sholeh Fakultas Keperawatan Universitas Jember
  • Peni Perdani Juliningrum Fakultas Keperawatan Universitas Jember
  • Ira Rahmawati Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Abstract

Toddlers are included in the age group that is very susceptible to infections, especially infections that attack the respiratory tract. Acute respiratory infections (ARI) in developing countries are one of the factors that cause high mortality rates for children under five. This study aims to describe the characteristics of children under five with ARI disease in the working area of the Kanigaran Health Center, Probolinggo City. This research design used quantitative descriptive with a total sample of 146 medical record data. The sampling technique used a non-probability sampling technique with a quota sampling method. Collecting data using observation sheets. The results showed that under-fives with ARI were more common at the age of 1-3 years (71.2%), female gender (53.4%), non-LBW weight (88.4%), normal weight nutritional status (75.3%), and complete immunization status (57.5%). The characteristics of children under five in the Kanigaran Health Center Work Area, Probolinggo City are good. As a nurse, it was necessary to provide education to parents about preventing ARI, because currently ARI has attacked many toddlers with good characteristics.

References

[1] Retnowati M. 2019. Hubungan Antara Status Gizi Balita dengan Kejadian Ispa (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) pada Balita di Puskesmas Karanglewas. Viva Medika. 12(1): 97-106.
[2] Imelda. 2017. Hubungan Berat Badan Lahir Rendah dan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada Balita di Aceh Besar. Jurnal Ilmu Keperawatan. 5(2): 90-96.
[3] Sunarni N, Litasari R, dan Deis L. 2017. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Margaharja Sukadana Ciamis. Jurnal Riset Kebidanan Indonesia. 1(2): 70-75.
[4] Kemenkes RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia 2016, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diunduh tanggal 1 Desember 2020 dari http://www.depkes.go.id/ resources/download/pusdatin/profil- kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan- Indoesia-2016.pdf.
[5] Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
[6] Kemenkes RI. 2018. Laporan Provinsi Jawa Timur Riskesdas 2018. Jakarta: Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
[7] Puskesmas Kanigaran. 2020. Laporan Bulanan Program Pengendalian ISPA Puskesmas Kanigaran Tahun 2017-2019. Kota Probolinggo.
[8] Pemerintah Kota Probolinggo. 2014. Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya. Kota Probolinggo.
[9] Niki I, dan Mahmudiono T. 2019. Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Keluarga Terhadap Upaya Pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health promotion and Health Education. 7(2): 182-192.
[10] Utami PMN, Purniti PS, dan Arimbawa IM. 2018. Hubungan Jenis Kelamin, Status Gizi dan Berat Badan Lahir dengan Angka Kejadian ISPA pada Balita di Puskesmas Banjarangkan II Tahun 2016. Intisasi Sains Medis. 9(3): 135-139.
[11] Putri MDA, dan Adriyani R. 2018. Hubungan Usia Balita dan Sanitasi Fisik Rumah Dengan Kejadian ISPA di Desa Tumpel Kabupaten Mojokerto Tahun 2017. The Indonesian Journal Public Health. 13(1): 95-106.
[12] Hidayatullah LM, Helmi Y, dan Aulia H. 2016. Hubungan Antara Kelengkapan Imunisasi Dasar dan Frekuensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita yang Datang Berkunjung ke Puskesmas Sekip Palembang 2014. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan. 3(3): 182-193.
[13] Maharani D, Yani FF, dan Lestari Y. 2017. Profil Balita Penderita Infeksi Saluran Nafas Akut Atas di Poliklinik Anak RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2012-2013. Jurnal Kesehatan Andalas. 6(1): 152-157.
[14] Yanti DE, dan Sari N. 2018. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) pada Anak Balita Usia 1- 5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Nuban Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Dunia Kesmas. 7(4): 169-177.
[15] Nasution AS. 2020. Aspek Individu Balita dengan Kejadian ISPA di Kelurahan Cibabat Cimahi. 103-108.
[16] Ninta. 2020. Jangan Disepelekan!Ini Dampak Serta Komplikasi Penyakit ISPA Pada Balita. Diakses pada tanggal 28 Januari 2021 pada https://www.orami.co.id /magazine/jangan-disepelekan-ini-dampak-serta-komplikasi-penyakit-ispa-pada-balita/.
[17] Jaclyn A. 2018. Bahaya ISPA Terhadap Tumbuh Kembang Anak. Diakses pada tanggal 28 Januari 2021 dari https://ultramimi.com/knowledge/detail/bahaya-ispa-terhadap-tumbuh-kembang anak# :~:text=ISPA%20dan%20Gangguan%20Tumbuh%20Kembang,untuk%20menunjang%20proses%20tumbuh%20kembang
[18] Mahendrayasa IGAP, dan Farapti. 2018. Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas pada Balita di Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi. 6(3): 227-235.
[19] Sari NI, dan Ardianti. 2017. Hubungan Umur dan jenis Kelamin Terhadap kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada balita di Puskesmas Tembilahan Hulu. An-Nadaa. 26-30.
[20] Sienviolincia D, Suhanantyo, dan Suyatmi. 2017. Frekuensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Berulang Mempengaruhi Status Gizi Balita di Kelurahan Jebres Surakarta. Nexus Kedokteran Komunitas. 6(2): 11-17.
[21] Wibowo DA, dan Ginanjar G. Hubungan Faktor Determinan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cipaku Kabupaten Ciamis Tahun 2020. Jurnal Keperawatan Galuh. 2(2): 43-52.
[22] Nora E, Evy M, dan Theresia I. 2018. Faktor-Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik Kejadian Infeksi Saluran Nafas pada Balita. Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI). 3(2).
[23] Syahidi MH, Gayatri D, dan Bantas K. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Berumur 12-59 Bulan di Puskesmas Kelurahan Tebet Barat, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Tahun 2013. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia. 1(1): 23-27.
[24] Suci U, dan Kuswandi K. 2016. Hubungan Status Imunisasi dan Status Gizi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita. Jurnal Obstretika Scientia. 4(2): 489-507).
[25] Halim Y, dan Pambudi W. Hubungan Status Gizi dengan Prevalensi ISPA pada Anak Usia 6-24 bulan di Puskesmas Wilayah Kota Administratif Jakarta Barat Periode Januari-April 2017. Tarumanagara Medical Journal. 1(2): 428-433.
[26] Aisyah N, Muttalib NU, dan Amelia AR. Studi Epidemiologi dengan Pendekatan Analisis Spasial Terhadap Kejadian ISPA pada Anak Balita. Window of Public Health Journal. 1(6): 640-650.
[27] Desiyana FD, Lubis Z, dan Nasution E. 2018. Hubungan Kelengkapan Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawitseberang Kabupaten Langkat Tahun 2017. Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi. 1-7.
Published
2024-03-28
How to Cite
SHOLEH, Badrus; JULININGRUM, Peni Perdani; RAHMAWATI, Ira. Gambaran Karakteristik Balita dengan Penyakit ISPA di Puskesmas Kanigaran Kota Probolinggo. Pustaka Kesehatan, [S.l.], v. 12, n. 1, p. 61-69, mar. 2024. ISSN 2721-3218. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/25611>. Date accessed: 28 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/pk.v12i1.25611.