PERAN BURUH PEREMPUAN PADA HOME INDUSTRY KERUPUK (Studi Kasus Pada Buruh Perempuan di Desa Mangli Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember)
Abstract
Peran perempuan saat ini sudah mengalami pergeseran ke ranah luar rumah tangga dalam arti perempuan melakukan kegiatan atau aktifitas diluar rumah tangga untuk bekerja. Para perempuan yang bekerja diluar rumah tangga contohnya adalah para perempuan yang bekerja sebagai buruh pada home industry kerupuk. Buruh memiliki peran di dalam home industry untuk melaksanakan kewajiban dan mendapatkan haknya dari pemilik. Hak utama tersebut meliputi upah. Kewajiban buruh adalah bekerja. Buruh perempuan bekerja menjemur dan mengemas kerupuk, dalam melakukan kewajiban kerja buruh telah melakukanya dengan baik. Baik dalam melakukan pekerjaan, mentaati peraturan pengusaha, dan peningkatan produktivitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan peran buruh perempuan pada home industry kerupuk. Penelitian ini dikaji oleh teori Eugene Schneider yang disebut teori peran tenaga kerja, teori eksploitasi oleh Karl Marx, dan teori exhange oleh George Homans. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang dikumpulkan dari informan menggunakan teknik purposive sampling. Informan utama yaitu buruh perempuan pada home industry kerupuk sebanyak 8 orang. Informan tambahan yaitu buruh laki-laki dan pemilik yaitu sebanyak 5 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa peran buruh perempuan yaitu berhubungan dengan pekerjaan mengemas dan menjemur kerupuk. Peran buruh berhubungan langsung dengan upah, waktu kerja, beban kerja, dan sebagainya. Buruh mempunyai peran melaksanakan kewajibannya dan mendapatkan hak-haknya. Peran buruh terbentuk oleh hubungan sosial yang berlangsung di tempat kerja. Perempuan memiliki waktu kerja sehari 8 jam sedangkan laki-laki bekerja 4 jam/hari.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 2.0 Generic License.