ANALISIS PENGARUH JUMLAH PRODUKSI, KURS DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR TEMBAKAU (HARMONIZED SYSTEM : 240) DI INDONESIA
Abstract
Pertanian dan penggunaan tembakau di Indonesia telah dikenal sejak lama. Menurut laporan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pada tahun 2021, Indonesia menempati peringkat keempat sebagai salah satu produsen utama tembakau di dunia setelah Tiongkok, India, dan Brasil. Produk tembakau memiliki peran yang signifikan, bukan hanya sebagai sumber pendapatan bagi petani, tetapi juga sebagai kontribusi ekonomi bagi negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi kuantitatif. Data yang menjadi objek analisis adalah data sekunder dengan rentang waktu dari 2007 hingga 2021. Metode pengumpulan data dilakukan melalui Badan Pusat Statistik dan Statistik Perkebunan oleh Ditjen Perkebunan. Data ini mencakup beberapa variabel, yaitu angka produksi, kurs mata uang, dan inflasi terhadap volume ekspor tembakau Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan uji asumsi klasik dan uji hipotesis serta menggunakan alat Eviews 12. Produksi tembakau secara parsial tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap volume ekspor tembakau. Nilai tukar secara parsial menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap volume ekspor tembakau. Dan inflasi secara parsial tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap volume ekspor tembakau. Langkah-langkah strategis perlu diambil untuk meningkatkan ketahanan tembakau lokal terhadap fluktuasi pasar internasional. Ini bisa melibatkan perencanaan yang lebih baik dalam hal produksi tembakau lokal, distribusi, dan pemasaran.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 2.0 Generic License.