Megalithic Culture In Suboh Sub District Situbondo Regency
Abstract
The megalithic culture in Suboh District, Situbondo Regency has its own uniqueness, namely the mortar stones, where the mortar stones in Suboh District have holes around the main hole, where the holes function to place crushed grain and there are also many archaeological remains that have not been recorded. The aim of this research is to add to the inventory of archaeological remains, social, economic and cultural systems. The type of research is qualitative research. The research methods are: (1) heuristics, (2) criticism, (3) interpretation, (4) historiography. Based on the research results, the typology of archaeological remains in Suboh District consists of three types, namely sarcophagi, stone mortars and stone monoliths with a hollow stone type. Community supporters of megalithic culture in Suboh District already know the concept of belief in the spirits of ancestors (acestor-worship). Social, economic and cultural life has recognized an egalitarian agricultural system.
Keywords: Culture, Suboh, Megalithic
References
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo. (2021). Data Situs Cagar Budaya. Situbondo: Bidang Cagar Budaya.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan. (1988). Laporan Hasil Kegiatan Registrasi dan Informasi di Daerah Kabupaten Situbondo 24-30 Juli 1988. Trowulan: Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur.
Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah: Pengantar Pokok Metode Sejarah.UI Press.
Handini, R. (2019). Kubur Batu Sebagai Identitas Diri Masyarakat Sumba: Bukti Keberlanjutan Budaya Megalitik di Anakalang. Sumba Tengah. AMERTA Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Vol. 37 No.1 Hal: 39-54.
Hasanudin. (2015). Kebudayaan Megalitik Di Sulawesi Dan Hubungannya Dengan Asia Tenggara. Disertasi. Universiti Sains Malaysia.
Herawati Jenny. A.K.J, dkk. (1988). Laporan Hasil Kegiatan Registrasi Dan Informasi di Daerah Kab. Situbondo. Trowulan: Suaka Peninggalan Sejarah Dan Purbakala.
Kartodirdjo. S, (2019). Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Keputusan Bupati Situbondo. Nomor: 188/392/P/004.2/2020. Tentang Penetapan Cagar Budaya di Wilayah Kabupaten Situbondo.
Prasetyo, B. (1999). Megalitik di Situbondo dan Pengaruh Hindu di Jawa Timur. Berkala Arkeologi. XXI (2) : 22-29.
Prasetyo, B. (2015). Megalitik (Fenomena yang Berkembang di Indonesia). Yogyakarta: Galangpress.
Prasetyo, B. (2013). Persebaran dan bentuk-bentuk Megalitik Indonesia: Sebuah pendekatan kawassan. Kalpataru: Majalah Arkeologi 22 (2).
Prasetyo, B, dkk. (2012). Indonesia dalam Arus Sejarah Jilid 1. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hove.
Prasetyo. B, (2015). Eksotisme Megalitik Nusantara. Yogyakarta: Gadjah Mada Unversity Press.
Sumarjono, dkk. (2019). Kebudayaan Megalitik di Situbondo: Jejak-jejak dan Tafsir Historisnya. Yogyakarta: Laksbang Pressindo.
Sumarjono, dkk. (2018). Ceritera di Balik Ribuan Megalit Kehidupan Komunitas Megalitik Besuki di Bondowoso Jawa Timur. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.
Swastika, K. (2020). Kebudayaan Megalitik Di Dataran Tinggi Iyang-Ijen: Jejak-Jejak, Kronologi, serta Gambaran Sistem Budaya dan Sistem Sosial Pendukungnya. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.
Swastika, K. (2020). Kebudayaan Megalitik di Indonesia: Persebaran, Tipologi, Asal-Usul, dan Kronologinya. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.