EKSISTENSI KOMUNITAS MUSIK METAL DI KOTA BANDUNG TAHUN 1989-2018
Abstract
This study aims to determine (1) the background existence of the metal music communities in Bandung 1989-1994, (2) the existence of the metal music communities in Bandung 1995-2018, (3) the role of the metal music communities in Bandung in preserving the Sundanese cultural values. The results showed the formation of metal music communities in Bandung was initiated by the formation of three metal music groups in 1989 namely Funeral, Orthodox, and Jasad. In 1990 Funeral initiated the formation of the first metal music community in Bandung, namely the Bandung Death Brutality Area (Badebah). The process of maintaining the existence of the metal music communities in Bandung starts from the spirit of creation which results in music festivals, and compilation albums. In 2008, the existence of the metal music community in Bandung faltered due to the AACC Tragedy which made it difficult for metal bands to perform. The metal music communities in Bandung made it a difficult time to carry out international movements by performing abroad. The movement made an outcome through a program called Wacken Metal Battle Indonesia. The metal music communities in Bandung make their collaborate with Sundanese culture through metal music, which is called Sundanese Metal. The results of the Sundanese Metal movement are metal songs in the Sundanese language and traditional Sundanese art performances in metal band performances.
Keywords: Band; Bandung; Communities; Existence; Metal Music
References
“Band Metal Asal Solo Down For Life Juara Final Wacken Metal Battle Indonesia 2018”, liputan6.com/showbiz/read/3579812/band-metal-asal-solo-down-for-life-juarafinalwacken-metal-battle-indonesia-2018, Kamis, 5 Juli 2018.
“Bang-cock Deathfest 2009”, last.fm/festival/1204461+Bang-cock+Deathfest+2009, Minggu, 11 Oktober 2009.
“Saguru Saelmu Tong Ngaganggu”, metalarchives.com/albums/Undergod/Saguru_Saelmu_Tong_Ngaganggu/272768, Minggu, 2 Mei 2010.
Anis Sujudi. 2020. “Globalisasi, Heavy Metal dan Islam : Transformasi Band Metal dan Metalhead Islam di Indonesia”. Tesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga.
Bima Widiatiaga. 2018. “Musik Indonesia Dalam Konteks Sosial Politik 1967-1978”. Skripsi, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret.
Frith, S. “Music and Identity” dalam S, Hall & P, Du Gay [ed.]. 1996. Question of Cultural Identity. California: Sage Publishing.
Joan Hesti Gita Purwasih dan Farida Rahmawati. 2019. Kelompok Sosial. Klaten: Cempaka Putih.
Jube Tantagode. 2008. Musik Underground Indonesia: Revolusi Indie Label. Yogyakarta: Harmoni.
Kimung. 2012. Ujung Berung Rebels: Panceg Dina Galur. Bandung: Minor Books.
Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Majalah Aktuil “Opera Ken Arok” Bandung: PT Golden Web Mei 1975.
Majalah Hai “Kami Nggak Nyangka Penontonnya Bakal Sebanyak Itu” Jakarta: PT Penerbitan Sarana Bobo Februari 2008.
Philips, William dan Cogan, Brian. 2009. Encyclopedia of Heavy Metal Music. Wesport: Greenwood Press.
Pikiran Rakyat, “Agung Bilang, Ini Nonton Terakhir” Pikiran Rakyat, Senin, 11 Februari 2008.
Pikiran Rakyat, “Pemeriksaan Polisi Bisa Libatkan Atasan Mereka, Korban Konser Bertambah”, Rabu, 13 Februari 2008.
Pikiran Rakyat, “Underground Dibatasi”, Senin, 3 Maret 2008.
Poster Bandung Berisik 2. Koleksi Ferry Firmansyah.
Rundown Stage 4 Soundwave Festival 2009, Koleksi Burgerkill.
Sendy Satya Santika. 2015. “Persepsi Masyarakat Ujung Berung Pada Komunitas Bandung Death Metal Sindikat Dalam Menunjukan Eksistensinya”. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.
Teguh Vicky Andrew, Riama Maslan Sihombing, Hafiz Aziz Ahmad. “ Musik, Media, Dan Karya: Perkembangan Infrastruktur Musik Bawah Tanah (Underground) Di Bandung (1967-1997)”. dalam Patanjala Vol. 9 No. 2 Juni 2017.
Theodore, K.S. 2013. Rock ‘n Roll Industri Musik Indonesia: Dari Analog ke Digital. Jakarta: Kompas.
Tribun Jabar, “Wacken Metal Battle Indonesia: Adu Kemampuan 10 Band Metal”, Jumat, 12 Mei 2017.
Wawancara dengan Achmad Rustandi (Bebi), personel grup musik Beside, pada 2 September 2022 di Bandung.
Wawancara dengan Dani Papap, generasi awal komunitas musik metal Bandung, pada 3 September 2022 di Bandung.
Wawancara Denny pendiri Grind Ultimatum, pada 5 September 2022 di Bandung.
Wawancara dengan Diki Muhammad Zulkarnaen (Okid), pendiri komunitas Bandung Death Metal Sindikat dan personel Karinding Attack, pada 11 Juni 2022 di Bandung.
Wawancara dengan Taufik Hidayat, generasi awal komunitas musik metal Bandung, pada 3 September 2022 di Bandung.
Wawancara dengan Yuli Heryanto, personel grup musik Jasad, pada 11 Juni 2022 di Bandung.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.