PENGARUH PENGARUH BENDUNGAN WLINGI TERHADAP LINGKUNGAN DAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEPANJANG SALURAN IRIGASI LODOYO TULUNGAGUNG TAHUN 1970-1990
Abstract
Artikel ini mengkaji pengaruh Bendungan Wlingi terhadap lingkungan dan ekonomi masyarakat di sepanjang saluran irigasi Lodoyo-Tulungagung semenjak ditetapkan sebagai sebuah proyek dalam rangka usaha pengembangan Wilayah Sungai Kali Brantas pada 1970 hingga mengalami sedimentasi akibat dampak letusan Gunung Kelud pada 1990. Permasalahan yang dikaji dalam tulisan ini menyangkut kondisi Kawasan Kabupaten Blitar dan Tulungagung sebelum dibangunnya Bendungan Wlingi, proses pembangunan Bendungan Wlingi, dan dampak Bendungan Wlingi bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat di sepanjang saluran irigasi Lodoyo dan Tulungagung. Penulis mengkajinya dengan pendekatan Sosiologi Lingkungan dan menggunakan metode sejarah menurut Louis Gottschalk. Metode tersebut meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Wilayah yang dijadikan sebagai tempat dibangunnya Bendungan Wlingi merupakan daerah aliran Sungai Brantas. Sungai Brantas mempunyai peranan vital bagi berlangsungnya kehidupan, termasuk dari segi lingkungan dan ekonomi mayarakat. Dampak yang ditimbulkan pun juga bisa berupa dampak positif maupun negatif. Dampak lingkungan yang ditimbulkan dari adanya Bendungan Wlingi berupa alternatif pengendali banjir dan pasir, budi daya ikan tawar, dan tumbuhnya tanaman pengganggu berupa gulma air di sekitar area Bendungan Wlingi, sedangkan dampak ekonomi lebih berpengaruh terhadap sektor pertanian, seperti konversi lahan sawah, luas panen lahan sawah, peningkatan produktifitas pertanian dan efisiensi penggunaan energi listrik tenaga air menggantikan sumber energi minyak bumi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.