Kejutan Budaya pada Masyarakat Perbatasan: Studi Tentang Dampak Pembangunan Border Development Center di Dusun Aruk, Kabupaten Sambas

Culture Shock in the Border Community: A Study on the Impact of the Border Development Center Construction in Dusun Aruk, Sambas Regency

  • Muhammad Fadhly Akbar Universitas OSO
  • Rizki Rifaldi
  • Nur Holifah Ihtisya Maharani
  • Hafidz Asyqor Dhiya Ulhaq
  • Nelly Agustin
  • Ayu Pujiati
  • Muhammad Aidil

Abstract

Pembangunan Border Development Center (BDC) diharapkan membawa perubahan signifikan dalam infrastruktur, ekonomi, dan sosial pada masyarakat di perbatasan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana perubahan tersebut mempengaruhi masyarakat lokal, terutama dalam aspek budaya dan sosial. Penelitian dilaksanakan di Dusun Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, yang terletak di perbatasan Indonesia-Malaysia, menggunakan desain kualitatif dengan Teori Culture Shock dari Samovar (2010). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi, dan data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat lokal mengalami kejutan budaya dalam beberapa fase antara lain, Fase Bulan Madu dimana masyarakat merasa gembira dan mengalami kesejahteraan ekonomi berkat adanya PLBN (Pos Lintas Batas Negara). Fase pesakitan, pada fase ini kemudahan awal digantikan oleh kesulitan, terlihat dari hilangnya pasar tradisional di titik nol perbatasan, kesulitan dalam menjual hasil pertanian ke Malaysia, peraturan karantina untuk hewan sebelum masuk ke Malaysia, dan perubahan gaya hidup remaja yang mulai mengonsumsi minuman keras seperti tequila. Fase adaptasi dimana masyarakat mulai beradaptasi dengan perubahan, ditandai dengan adanya pasar kaget yang menggantikan pasar tradisional. Terakhir, fase penyesuaian diri. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana masyarakat lokal menghadapi dan beradaptasi dengan perubahan besar akibat pembangunan BDC dan guncangan budaya yang mereka alami.
Kata Kunci: Kejutan budaya, Masyarakat Perbatasan, Pembangunan BDC, Teori Culture Shock Samovar


Abstract
The development of the Border Development Center (BDC) is expected to bring significant changes to the infrastructure, economy, and social aspects of the border community. This study aims to understand how these changes impact the local population, particularly in terms of cultural and social aspects. The research was conducted in Dusun Aruk, Sambas Regency, West Kalimantan, located on the Indonesia-Malaysia border, using a qualitative design with Samovar's Culture Shock Theory (2010). Data collection was carried out through interviews and observations, and the data was analyzed descriptively. The results of the study indicate that the local community experienced cultural shock in several phases. The Honeymoon Phase, where the community felt joy and economic welfare due to the presence of the Border Crossing Post (PLBN). The Crisis Phase, where initial conveniences were replaced by difficulties, such as the disappearance of the traditional market at the zero border point, challenges in selling agricultural products to Malaysia, quarantine regulations for animals before entering Malaysia, and a change in youth lifestyle, including the consumption of alcoholic beverages like tequila. The Adaptation Phase, where the community began to adjust to the changes, marked by the emergence of a new market that replaced the traditional market. The Adjustment Phase, where the community became accustomed to the changes after a lengthy adaptation period. It provides insights into how the local community faces and adapts to the significant changes brought about by the BDC development and the cultural shock they experience.
Keywords: Culture Shock, Border Communities, PLBN and BDC Development, Samovar’s Culture Shock Theory

References

Anis, K. (2015). Pelaksanaan Program Pembangunan Fisik di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis Anis Karnita ABSTRAK. Www.Jurnal.Unigal.Ac.Id, 104–111.

Angela, B., Da, Costa., Aplonia, Pala., Stefanus, Bekun. (2024). (1) Development of Human Resources (HR) at Wini's Cross-Border Post (PLBN) in an Effort to Improve Public Services. doi: 10.59890/ijsss.v2i1.1420

Astra, I. G. S. (2014). Pluralitas Dan Heterogenitas Dalam Konteks Pembinaan Kesatuan Bangsa. Jurnal Kajian Budaya, 10(20), 1–20. https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajian/article/view/13869

Asrinaldi, Asrinaldi., Yoserizal, Yoserizal. (2013). (4) Ancaman terhadap Pengembangan Sistem Pertahanan Sosial Daerah Perbatasan Di Kota Batam. doi: 10.29313/MIMBAR.V29I1.361

Azmi, M. N., & Zulkifli, M. (2018). MANUSIA, AKAL DAN KEBAHAGIAAN (Studi Analisis Komparatif antara Al-Qur’an dengan Filsafat Islam). Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan Kemasyarakatan, 12(2), 127. https://doi.org/10.35931/aq.v0i0.75

Bara Lay, J. R. B., & Wahyono, H. (2018). Dampak Pengembangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain Pada Kawasan Perbatasan RI-RDTL Di Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 14(1), 29. https://doi.org/10.14710/pwk.v14i1.18246

Budiarti, R., & Yuliani, F. (2020). STRATEGI ADAPTASI CULTURE SHOCK DALAM KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA PAPUA UNIVERSITAS BENGKULU (Studi Pada Mahasiswa Papua di Universitas Bengkulu). Jurnal Sarjana Ilmu Komunikasi, 1(2), 20–25. https://doi.org/10.36085/j-sikom.v1i2.1105

Efendi, Z. (2021). Religious Plurality in Dayak Bidayuh Lara Society (Portrait of Inter-Religious Harmony in Kendaie Lundu Village, Sarawak). Dialog, 44(1), 75–88. https://doi.org/10.47655/dialog.v44i1.428

Firdaus, F. (2019). Dampak kebijakan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk di Desa Sebunga Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 3(2), 109. https://doi.org/10.14710/jiip.v3i2.3881

Fitriani, N. E. (2023). Gegar Budaya Perspektif Komunikasi Antar Budaya. Al-Idza’Ah: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 02 (05), 113–121.

Ioana, Cupsa. (2018). (6) Culture Shock and Identity. Transactional Analysis Journal, doi: 10.1080/03621537.2018.1431467

Maisondra, M. (2023). Pembangunan Kawasan Pos Lintas Batas Negara (Plbn) Dan Dampaknya Terhadap Kebijakan Keamanan Nasional. Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa, 8(2), 210–225. https://doi.org/10.33701/jipsk.v8i2.3978

Nurhidayat, I. (2023). Prinsip-Prinsip Good Governance Di Indonesia. Journal E-Gov Wiyata: Education and Government, 1(1), 40–52. https://journal.wiyatapublisher.or.id/index.php/e-govHalaman40

Pratiwi, A. D., Maulina, A., Amalia, A., Rega, M. F. R. R., & Surya, A. A. (2023). Pengaruh Perencanaan Pembangunan Era Orde Lama pada Kesejahteraan Masyarakat Indonesia. Joural of Ecoomics Development Issues, 6(1), 1–9.

Purnamasari, W., Kara, M. H., Sabri, M., & Amiruddin, A. R. (2016). Perkembangan Pembangunan Ekonomi Kawasan Perbatasan Negara Indonesia Malaysia Di Sambas. Jurnal Diskursus Islam, 4, 1–31. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/diskursus_islam/article/view/7364

Rahmania, S. S., Pahria, T., & Nurhakim, F. (2024). Gambaran Tingkat Culture Shock Pada Mahasiswa Program Profesi Ners. Jurnal Keperawatan, 16(1), 383–396.

Rahmawati, R. (2022). Repelita : Sejarah Pembangunan Nasional Di Era Orde Baru. ETNOHISTORI: Jurnal Ilmiah Kebudayaan Dan Kesejarahan, IX(2), 36–42.

Rusli, R. and M. (2021). Merancang Penelitian Kualitatif Dasar/Deskriptif dan Studi Kasus”, Al-Ubudiyah. Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam.

Samovar, A., E.Porter, & Richard. (2010). Komunikasi Lintas Budaya : Cummonication Between Cultures. Salemba Humanika.

Santoso, M. B. (2017). Mengurai Konsep Dasar Manusia Sebagai Individu Melalui Relasi Sosial Yang Dibangunnya. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 104. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i1.14217

Sarkhan, Jafarov., Y., I., Alıyev. (2024). (1) What causes culture shock?. South Florida Journal of Development, doi: 10.46932/sfjdv5n7-012

Saru, Arifin. (2011). (5) Migrasi penduduk dan implikasinya terhadap hankam di wilayah perbatasan kalbar-serawak, malaysia. doi: 10.14710/MMH.40.2.2011.220-227

Sudiar, S. (2017). Kebijakan Pembangunan Perbatasan Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Wilayah Perbatasan Pulau Sebatik, Indonesia. Jurnal Paradigma (JP), 1(3), 389. https://doi.org/10.30872/jp.v1i3.316

Tiya, S., Yuniarti, E., & Pratiwi, N. N. (2022). Strategi Pengembangan Kawasan Pos Lintas Batas Negara ( Plbn ) Badau Sebagai Simpul Pengembangan Kawasan Perbatasan Di Kabupaten Kapuas Hulu. JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, Dan Tambang, 6(2), 1–10.

Yoga, S. (2019). Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Dan Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jurnal Al-Bayan, 24(1), 29–46. https://doi.org/10.22373/albayan.v24i1.3175

Yudha, E. P., & Dina, R. A. (2020). Pengembangan Potensi Wilayah Kawasan Perbatasan Negara Indonesia (Studi Kasus: Ranai-Natuna). Tata Loka, 22(3), 366–378. https://doi.org/10.14710/tataloka.22.3.366-378

Anton. Wawancara Pribadi, November 20, 2023.

Bernardus. Wawancara Pribadi, November 20, 2023.

Rian. Wawancara Pribadi, November 20, 2023.

Rini. Wawancara Pribadi, November 20, 2023.

Robi. Wawancara Pribadi, November 20, 2023.

Romlah. Wawancara Pribadi, November 20, 2023.
Published
2024-08-31
How to Cite
AKBAR, Muhammad Fadhly et al. Kejutan Budaya pada Masyarakat Perbatasan: Studi Tentang Dampak Pembangunan Border Development Center di Dusun Aruk, Kabupaten Sambas. Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI, [S.l.], v. 13, n. 2, p. 177-194, aug. 2024. ISSN 2721-3323. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JES/article/view/47019>. Date accessed: 15 oct. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/jes.v13i2.47019.