Hubungan Harmonis dengan Tuhan, Alam,dan Manusia dalam Pandangan Kelompok Penghayat Kejawen Gunung Kawi

Harmonious Relationships with God, Nature, and Humans in the View of the Penghayat Kejawen Gunung Kawi

  • Yun Damara Maulidiyah Program Studi Sosiologi, FISIP, Universitas Jember, Jember, 68121, Indonesia.

Abstract

Kejawen adherents believe that humans should have a harmonious relationship with God, nature and humans in their lives. This value is believed to be a guideline for life so that they avoid any danger/disaster in life. This study aims to determine the concept of a harmonious relationship with God, nature and humans in the view of the Gunung Kawi kejawen adherents group. In classical theory, Emile Durkheim explained that religion has two categories, namely sacred and profane which are integrated systems of beliefs and practices related to sacred things. This study uses ethnographic methods that produce descriptive data. data collection using participant-observation and non-participant, in-depth interview methods to be used to gather information. The results of the study state that the concept of human harmony in relation to God is contained in the concept of "nenuwun" by meditating, then the relationship with nature is described in the concept of "memayu hayuning bawana", while the relationship with fellow human beings according to the concept of "tumindak kang becik behaves kang apik".

References

Asir, A. (2014). Agama dan Fungsinya dalam kehidupan Umat Manusia. Jurnal Penelitian dan pemikiran Keislaman, 9.

Aziz, A. (2018). Ziarsh Kubur, Nilai Didaktis dan Rekonnstruksi Teori Pendidikan Humanistik. Episteme, 1-29

Adhitama, S. (2021). Metode Spiritual penghayat kapribaden dalam Menjalin Hubungan dengan Sang Pencipta. Kamaya, 1-18.

Dadan. (2020, Januari 22). Perbedaan Agama dengan Kepercayaan. Retrieved Maret 1, 2022, from Sridianti.co,: https://www.sridianti.com/featured/perbedaan-agama-dengan-kepercayaan.html

Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. In Penelitian Kualitatif & Desai Riset (p. 105). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Creswell, J. W. (2019). Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mustofa, A. Z. (2020). Konsep Kesakralan Masyarakat Emile Durkheim: Studi Kasus Suku Aborigin di Australia. Madani Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan, 16.

Siti Munawaroh, C. A. (2015). Etnografi Masyarakat Samin di Bojonegoro (Potret Masyarakat Samin dalam Memaknai Hidup). In C. A. Siti Munawaroh, Etnografi Masyarakat Samin di Bojonegoro (Potret Masyarakat Samin dalam Memaknai Hidup) (p. 69). Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB).

Haedar, M. A. (2016). Pergeseran Pemaknaan Ritual 'Merti Dusun'; Studi atas Ritual Warga Dusun Celengan, Tuntang, Semarang. Al-A'raf, 1-24.

Hindaryatiningsih, N. (2016). Model proses pewarisan Nilai-Nilai Budaya Lokal Dalam Tradisi Masyarakat Buton. Sosiohumaniora, 8.

Rutmawati, S. (2016, April 20). Menelusuri Jejak Tuah Makam Gunung Kawi. Retrieved Maret 29, 2022, from Malang.merdeka.com: https://malang.merdeka.com/pariwisata/menelusuri-jejak-tuah-makamgunung-kawi-160420i.htm

Sulistyorini, D. (2021). Mistisisme Islam-Jawa dalam Ritual Haul R.M Iman Soedjono di Pasarean Gunung Kawi. Kejawen Jurnal Kebudayaan Jawa , 11
Published
2023-02-28
How to Cite
MAULIDIYAH, Yun Damara. Hubungan Harmonis dengan Tuhan, Alam,dan Manusia dalam Pandangan Kelompok Penghayat Kejawen Gunung Kawi. Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI, [S.l.], v. 12, n. 1, p. 51-63, feb. 2023. ISSN 2721-3323. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JES/article/view/38213>. Date accessed: 29 mar. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/jes.v12i1.38213.