ANALISIS KERUGIAN EKONOMI KELUARGA PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KOTA TANGERANG SELATAN

  • Wahyu Gito Putro Fakultas Kedokteran, Universitas Muhmmadiyah Semarang, Jl. Kedungmundu No.18, Kota Semarang, 50273, Jawa Tengah, Indonesia
  • Putri Septiani Azzahra Pranoto Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, Jl. Pajajaran No.1, Kota Tangerang Selatan, 15417, Banten, Indonesia
  • Kadek Darmawan Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perguruan Tinggi Center for Public Health Innovation Universitas Udayana, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Jl. P.B. Sudirman, Dangin Puri Klod, Kota Denpasar, 80232, Bali, Indonesia
  • Aisyah Lahdji Fakultas Kedokteran, Universitas Muhmmadiyah Semarang, Jl. Kedungmundu No.18, Kota Semarang, 50273, Jawa Tengah, Indonesia

Abstract

Setiap negara harus memprioritaskan penanganan masalah ini karena tingginya prevalensi kematian ibu dan bayi baru lahir. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan faktor signifikan yang berkontribusi terhadap kematian bayi di Indonesia. Tingginya prevalensi kasus BBLR memiliki pengaruh langsung terhadap pembiayaan kesehatan, terutama untuk perawatan BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk menilai beban keuangan yang dihadapi oleh keluarga yang memiliki bayi BBLR. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional untuk melakukan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder yang diambil dari catatan tagihan rumah sakit. Populasi penelitian adalah keluarga yang memiliki bayi BBLR di RSUD Tangerang Selatan yang berjumlah 130, dengan jumlah sampel sebanyak 97 dengan teknik Lameshow. Dampak ekonomi keseluruhan pada keluarga yang memiliki bayi dengan BBLR meliputi biaya gabungan dari biaya langsung medis, biaya langsung non-medis, dan biaya tidak langsung. Hasil penjumlahan menunjukkan bahwa rata-rata beban ekonomi keluarga yang memiliki bayi BBLR adalah sebesar Rp. 27.704.792. Kerugian ekonomi keluarga yang dihasilkan dari hasil penjumlahan antara biaya langsung pengobatan, biaya langsung bukan pengobatan, dan biaya tidak langsung perlu dilakukan secara komprehensif. Sehingga kebijakan yang dibuat untuk menyelesaikan masalah ini dapat secara tepat disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki.

References

1] Baroroh, F. and Maghfiroh, R. (2023) ‘DIRECT MEDICAL COST AND LENGTH OF STAY OF HYPERTENSION PATIENTS AT PRIVATE HOSPITAL IN YOGYAKARTA’, Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, pp. 27–33. Available at: https://doi.org/10.31603/pharmacy.v9i1.6925.
2] Beam, A.L. et al. (2020) ‘Estimates of healthcare spending for preterm and low-birthweight infants in a commercially insured population: 2008–2016’, Journal of Perinatology, 40(7), pp. 1091–1099. Available at: https://doi.org/10.1038/s41372-020-0635-z.
3] Blencowe, H. et al. (2019) ‘National, regional, and worldwide estimates of low birthweight in 2015, with trends from 2000: a systematic analysis’, The Lancet Global Health, 7(7), pp. e849–e860. Available at: https://doi.org/10.1016/S2214-109X(18)30565-5.
4] BPS (2017) Laporan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia.
5] BPS (2023) Tingkat Pendidikan .
6] Devaguru, A. et al. (2023) ‘The Prevalence of Low Birth Weight Among Newborn Babies and Its Associated Maternal Risk Factors: A Hospital-Based Cross-Sectional Study’, Cureus [Preprint]. Available at: https://doi.org/10.7759/cureus.38587.
7] Elmanora, E., Hastuti, D. and Muflikhati, I. (2017) ‘Lingkungan Keluarga sebagai Sumber Stimulasi Utama untuk Perkembangan Kognitif Anak Usia Prasekolah’, Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 10(2), pp. 143–156. Available at: https://doi.org/10.24156/jikk.2017.10.2.143.
8] Hodek, J.M., von der Schulenburg, J.M. and Mittendorf, T. (2011) ‘Measuring economic consequences of preterm birth - methodological recommendations for the evaluation of personal burden on children and their caregivers’, Health Economics Review. Springer Verlag, pp. 1–10. Available at: https://doi.org/10.1186/2191-1991-1-6.
9] Huang, W. et al. (2023) ‘Association Between Distance to Community Health Care Facilities and COVID-19–related Mortality across U.S. counties in the COVID-19–vaccine Era’, BMC Research Notes, 16(1), pp. 1–5. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.1186/s13104-023-06366-3.
10] Pertiwi, W.E., Annissa, A. and Polwandari, F. (2022) ‘Faktor Tidak Langsung Penyebab Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)’, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 11(02), pp. 151–159. Available at: https://doi.org/10.33221/jikm.v11i02.1058.
11] Putro, W.G. (2019a) ‘Factors Causing Infant Mortality in Surabaya’, Indian Journal of Public Health Research & Development, 10(3), pp. 293–296.
12] Putro, W.G. (2019b) Kerugian Ekonomi Bayi Berat Lahir Rendah Pada Keluarga (Studi di 7 wilayah Puskesmas Kota Surabaya). Universitas Airlangga.
13] Renyoet, B.S., Martianto, D. and Sukandar, D. (2016) ‘POTENSI KERUGIAN EKONOMI KARENA STUNTING PADA BALITA DI INDONESIA TAHUN 2013 (Economic losses potential due to stunting in toddlers in Indonesia year 2013)’, Jurnal Gizi Pangan , 11(3), pp. 247–254. Available at: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan.
14] Sadarang, R. (2021) ‘Kajian Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Indonesia: Analisis Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017’, Jurnal Kesmas Jambi, 5(2), pp. 28–35. Available at: https://doi.org/10.22437/jkmj.v5i2.14352.
15] Saliha, M.S. (2019) ANALISIS BIAYA LANGSUNG MEDIS PENGOBATAN INFEKSI SALURAN KEMIH MENGGUNAKAN KOMBINASI CEFTRIAXON-CEFIXIM DIBANDINGKAN DENGAN CEFTRIAXON TUNGGAL DI RSUD PROVINSI NTB. Diploma Thesis. Universitas Muhammadiyah Mataram.
16] Siti Lathifah, N. and Syafitri, M. (2015) ‘HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013’, JURNAL KEBIDANAN, 1(2), pp. 72–76.
17] Sumarni, T. (2022) ‘Hubungan Sikap, Akses Informasi dan Jarak Fasilitas Kesehatan Terhadap Pemilihan Tenaga Pertolongan Persalinan’, SIMFISIS Jurnal Kebidanan Indonesia, 2(1), pp. 267–272. Available at: https://doi.org/10.53801/sjki.v2i1.66.
18] Tiwari, P. (2021) ‘Relationship Between Maternal Hemoglobin Concentration During Pregnancy and Neonatal Birth Weight in Urban Poor Community in and Around Jamshedpur, Jharkhand, India’, International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and Gynecology, 10(10), p. 3828. Available at: https://doi.org/10.18203/2320-1770.ijrcog20213845.
19] UNICEF (2023) Maternal Mortality, United Nation Children Fund. Available at: https://data.unicef.org/topic/maternal-health/maternal-mortality/ (Accessed: 24 January 2024).
20] Widyastuti, A. and Azinar, M. (2021) ‘Pernikahan Usia Remaja dan Risiko terhadap Kejadian BBLR di Kabupaten Kendal’, HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT, 5(4), pp. 569–579. Available at: https://doi.org/10.15294/higeia.v5i4.50194.
21] Yanti, F. et al. (2022) HUBUNGAN PARITAS, JARAK KEHAMILAN DAN RIWAYAT PRE EKLAMSIA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD KAYU AGUNG, Jurnal IMJ: Indonesia Midwifery Journal.
22] Zuhkrina, Y., Rahmi Muharrina, C. and Astuti, D.R. (2021) Pengaruh Pendapatan dan Riwayat BBLR terhadap Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Sigli Kabupaten Pidie Tahun 2021, Jurnal Aceh Medika. Available at: http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/acehmedika.
Published
2024-06-30
How to Cite
PUTRO, Wahyu Gito et al. ANALISIS KERUGIAN EKONOMI KELUARGA PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KOTA TANGERANG SELATAN. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, [S.l.], v. 20, n. 2, p. 143-151, june 2024. ISSN 2684-7035. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/IKESMA/article/view/47881>. Date accessed: 22 dec. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/ikesma.v20i2.47881.
Section
ARTICLES