ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN RUMAH DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI DI KELURAHAN TEBING TINGGI TAHUN 2022

  • Indra Chahaya Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Jl. Universitas No.32, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, 20222 Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Sri Malem Indirawati Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Jl. Universitas No.32, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, 20222 Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Umi Salmah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Jl. Universitas No.32, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, 20222 Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Dhani Syahputra Bukit Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Jl. Universitas No.32, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, 20222 Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Dodi Saputra Hutagalung Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Jl. Universitas No.32, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, 20222 Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Anggi Andini Saragih Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Jl. Universitas No.32, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, 20222 Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Abstract

Kelurahan Tebing Tinggi merupakan salah satu daerah tinggi kasus DBD, sejak Januari hingga September tahun 2022 kasus DBD mencapai 32 kasus. Kondisi lingkungan rumah dapat menjadi faktor pemicu perkembangan Larva nyamuk Aedes Aegypti di wilayah endemis DBD. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis berbagai faktor lingkungan rumah masyarakat dan hubungannya dengan kepadatan larva Aedes Aegypti di Kelurahan Tebing Tinggi. Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Lokasi penelitian di Kelurahan Tebing Tinggi dengan populasi penelitian seluruh rumah tangga. Jumlah sampel yaitu 100 rumah dipilih secara acak dengan rumus slovin. Pengumpulan data, data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner Kobotoolbox, data sekunder diambil dari data profil Kesehatan Puskesmas Satria. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan taraf signifikansi 95%. Hasil Studi menemukan bahwa 34 rumah ditemukan larva nyamuk Aedes Aegypti. Berdasarkan hasil uji statistic dengan uji Chi-Square bahwa variabel Jumlah TPA menjadi satu-satunya faktor lingkungan yang mempengaruhi keberadaan larva Aedes Aegypti di Kelurahan Tebing Tinggi (p value 0,009). Dapat disimpulkan bahwa penanganan lingkungan rumah yang baik dapat dijadikan sebagai tindakan protektif dalam mencegah perkembangan larva Aedes Aegypti di Kelurahan Tebing Tinggi.

Author Biographies

Indra Chahaya, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Jl. Universitas No.32, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, 20222 Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Dosen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Anggi Andini Saragih, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Jl. Universitas No.32, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, 20222 Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Mahasiswa Prodi S1 Kesehatan Masyarakat FKM USU

References

1] Agustina, N., Abdullah, A. and Arianto, E. (2019) ‘Hubungan Kondisi Lingkungan dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Daerah Endemis DBD di Kota Banjarbaru’, Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, pp. 171–178. Available at: https://doi.org/10.22435/blb.v15i2.1592.
2] Amir, R. and Sona, S. (2020) ‘Hubungan Keberadaan Breeding Place Denga Dan Resting Place Dengan Kejadian Dbd Di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla’, J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology), 3(1), p. 9. Available at: https://doi.org/10.25139/htc.v3i1.2308.
3] Anggraini, S. (2018) ‘Hubungan Keberadaan Jentik Dengan Kejadian DBD Di Kelurahan Kedurus Surabaya’, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(3), p. 252.
4] BPS Kota Tebing Tinggi (2021) ‘Kota Tebing Tinggi Dalam Angka’, 5(3), pp. 248–253.
5] BPS Kota Tebing Tinggi (2557) ‘Kecamatan Padang Hilir Dalam Angka 2020’, 4(1), pp. 88–100.
6] Budiman and Rahmawati (2010) ‘Perbandingan Efektivitas Ekstrak Zodia (Evodia sauveolens) dan Serai (Cymbopogan citratus) Sebagai Repellent (Penolak) Nyamuk’, Higiene, 1(2), pp. 67–74.
7] Dewi, A.A.K. and Sukendra, D.M. (2018) ‘Maya Index dan Karakteristik Lingkungan Area Rumah dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue’, HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(4), pp. 531–542. Available at: https://doi.org/10.15294/higeia.v2i4.24699.
8] Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (2019) ‘Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2019’.
9] Halim, R. and Fitri, A. (2020) ‘Aktivitas Minyak Sereh Wangi Sebagai Anti Nyamuk Citronella Oil Fragrants As Anti Mosquito’, Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ), 4(1), p. 28. Available at: https://online-journal.unja.ac.id/jkmj/article/view/8940.
10] Harsono, S. (2019) ‘Metode Biokontrol Ikan Cupang (Betta Splendens) Sebagai Pengendali Vektor Penyakit DBD Di Kartasura Kabupaten Sukoharjo’, Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK), 2(2). Available at: https://doi.org/10.32585/jmiak.v2i02.455.
11] Iriani, F. and Yanuastri, P.W. (2020) ‘Diversity and phytochemistry analysis in zodia plants organs (Evodia suaveolens)’, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 458(1). Available at: https://doi.org/10.1088/1755-1315/458/1/012019.
12] Kemenkes RI. (2021) Profil Kesehatan Indonesia, Pusdatin.Kemenkes.Go.Id.
13] Kinansi, R.R. and Pujiyanti, A. (2020) ‘Pengaruh Karakteristik Tempat Penampungan Air Terhadap Densitas Larva Aedes dan Risiko Penyebaran Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis di Indonesia’, Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, pp. 1–20. Available at: https://doi.org/10.22435/blb.v16i1.1924.
14] Mawaddah, F., Pramadita, S. and Triharja, A.A. (2022) ‘Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan dan Perilaku Keluarga dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Pontianak’, Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 10(2), p. 215. Available at: https://doi.org/10.26418/jtllb.v10i2.56379.
15] Minarti, M., Wulandari, R., Amalia, R. and Indriani, P.L.N. (2022) ‘Pemanfaatan Tanaman Zodia (Evodia sauveolens) sebagai Tanaman Pengusir Nyamuk di Kota Palembang (Pengabdian Masyarakat)’, Journal of Safety and Health, 2(April).
16] Mintowati Kuntorini, E., Nofaliana, D. and Dwi Pujawati, E. (2020) ‘ Anatomical Structure and Terpenoid Content of Zodia ( Evodia suaveolens Scheff) Leaves ’, BIO Web of Conferences, 20, p. 03001. Available at: https://doi.org/10.1051/bioconf/20202003001.
17] Mutakin, M., Yunita, W. and Nikodemus, T.W. (2021) ‘Isolation and Characterization Chemical Compounds From N-Hexane Extract of Zodia Leaves (Evodia suaveolens Scheff.)’, Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology, 8(2), p. 86. Available at: https://doi.org/10.24198/ijpst.v8i2.32401.
18] Mutmainah, S., Prasetyo, E. and Sugiarti, L. (2017) ‘Daya Predasi Ikan Cupang (Betta Splendens) Dan Ikan Guppy (Poecilia Reticulate) Terhadap Larva Instar Iii Nyamuk Aedes Aegypti Sebagai Upaya Pengendalian Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)’, Jurnal Sains Natural, 4(2), p. 98. Available at: https://doi.org/10.31938/jsn.v4i2.81.
19] Octaviani, Kusuma, M.P. and Wahyono, T.Y.M. (2021) ‘Pengaruh Tempat Penampungan Air dengan Kejadian DBD di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2018’, Jurnal Vektor Penyakit, 15(1), pp. 63–72.
20] Onasis, A., Hidayanti, R. and Katiandagho, D. (2022) ‘Tempat Penampungan Air (TPA) dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kota Padang’, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 12(1), pp. 120–125. Available at: https://doi.org/10.47718/jkl.v10i2.1181.
21] Periatama, S., Lestari, R.M. and Prasida, D.W. (2022) ‘Hubungan Perilaku 3M Plus dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD)’, Jurnal Surya Medika, 7(2), pp. 77–81. Available at: https://doi.org/10.33084/jsm.v7i2.3208.
22] Pradana, M.A.R. (2020) Membangun lingkungan bebas jentik nyamuk untuk mencegah demam berdarah dague (DBD) keluarahan Sawunggaling Surabaya. Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
23] Pratiwi, T.Y., Anwar, M.C. and Utomo, B. (2018) ‘Hubungan Karakteristik Tempat Penampungan Air Dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Aedes Aegypti Di Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan Tahun 2016’, Buletin Keslingmas, 37(1), p. 56. Available at: https://doi.org/10.31983/keslingmas.v37i1.3825.
24] Wahono, T., Widjayanto, D. and Poerwanto, S.H. (2022) ‘Karakteristik Habitat Larva Nyamuk dan Kepadatan Nyamuk Dewasa (Diptera: Culicidae) di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali (Analisis Data Sekunder Rikhus Vektora 2017)’, ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies, 14(1), pp. 45–56. Available at: https://doi.org/10.22435/asp.v14i1.5038.
25] Wahyuni, S. (2018) ‘“Faktor Determinan Keberadaan Larva Nyamuk Aedes di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue”’, Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 13(2), pp. 6–12.
Published
2023-12-31
How to Cite
CHAHAYA, Indra et al. ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN RUMAH DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI DI KELURAHAN TEBING TINGGI TAHUN 2022. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, [S.l.], v. 19, n. 4, p. 249-256, dec. 2023. ISSN 2684-7035. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/IKESMA/article/view/39069>. Date accessed: 29 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/ikesma.v19i4.39069.
Section
ARTICLES