PENGGUNAAN PAC DALAM MENURUNKAN KADAR BOD LIMBAH CAIR DI RPH PENGGARON
Abstract
Rumah pemotongan hewan adalah unit atau sarana pelayanan masyarakat untuk menyediakan daging sehat dengan syarat tertentu yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan pemotongan hewan ada kandungan bahan organik ditandai tingginya BOD yang dapat mempengaruhi kualitas badan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan PAC dalam menurunkan kadar organik terlarut pada Rumah Pemotongan Hewan. Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan rancangan pretest and posttest with control group design. Populasi penelitian ini yaitu limbah cair RPH dan total sampel untuk 4 perlakuan dosis PAC (2,5, 5, 7,5, dan 10 g) dengan 6 kali pengulangan yaitu 36 sampel. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis dengan α=5%. Hasil penelitian menunjukkan kadar BOD sebelum perlakuan sebesar 524,833 mg/l dan kelompok kontrol sebesar 490,333 mg/l. Kadar BOD sesudah perlakuan terjadi penurunan berturut – turut pada dosis PAC 2,5 g – 10 g sebesar 19,62%, 28,17%, 43,66%, dan 52,71%. Hasil analisis statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara penurunan kadar organik terlarut sesudah penambahan PAC dengan variasi dosis. Dapat disimpulkan bahwa dosis PAC 10 g/l efektif untuk menurunkan kadar BOD limbah RPH yang rendah, karena hasil masih melebihi baku mutu menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No 5 Tahun 2012. Oleh karena itu, perlu penelitian lebih lanjut menggunakan jenis koagulan atau pengolahan lainnya sebagai pertimbangan.
References
2] Atima WA (2015) BOD dan COD sebagai Parameter Pencemaran Air dan Baku Mutu Air Limbah. Jurnal Biology Science and Education 4 (No. 1): 83 – 98. Daroini TA, Arisandi A (2020) Analisis BOD (Biological Oxygen Demand) di Perairan Desa Prancak Kecamatan Sepulu, Bangkalan. Juvenil 1(No. 4): 558 – 566.
3] Larasatim A, Darundiati YH and Dangiran HL (2017) Efektivitas Ferri Chlorida (FeCl3) dalam Menurunkan Kadar COD pada Limbah Cair Laundry. Jurnal Kesehatan Masyarakat 5(No. 5): 479-491.
4] Murwanto B (2018) Efektivitas Jenis Koagulan Poly Aluminium Chloride Menurut Variansi Dosis dan Waktu Pengadukan terhadap Penurunan Parameter Limbah Cair Industri Tahu. Jurnal Kesehatan 9 (No. 1): 143 – 153.
5] Nareswari S, Nurjazuli and Joko T (2019) Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah Dengan Sistem Lumpur Aktif (Activated Sludge) Di Rumah Pemotongan Unggas Penggaron Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat 7(No. 4): 34 – 42.
6] Rahimah Z, Heldawati H and Syauqiah I (2016) Pengolahan Limbah Deterjen dengan Metode Koagulasi Flokulasi Menggunakan Koagulan Kapur dan PAC. Konversi 5(No. 2): 52 – 59.
7] Salsabila U, Joko T and Dangiran. (2018) Perbedaan Penurunan Chemical Oxygen Demand (COD) Melalui Pemberian Tawas dan Poly Aluminium Chloride (PAC) Pada Limbah Cair Rumah Pemotongan Hewan Penggaron Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat 6 (No. 4): 525 – 531.
8] Sari EDA, Moelyaningrum AD and Ningrum PT (2018) Kandungan Limbah Cair Berdasarkan Parameter Kimia di Inlet dan Outlet Rumah Pemotongan Hewan (Studi di Rumah Pemotongan Hewan X Kabupaten Jember). Journal of Health Science and Prevention 2(No. 2).
9] Tiya NAD, Nuraini and Cyrilla LENSD (2021) Kinerja Sumber Daya Manusia di Rumah Potong Hewan (Studi Kasus RPH Kategori I dan Kategori II). Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan 9(No. 2): 89 –94. DOI: https://doi.org/10.29244/jipthp.9.2.89-94
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.