EVALUASI SISTEM PROTEKSI AKTIF DAN SARANA PENYELAMATAN JIWA PADA HOTEL X DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Hotel termasuk dalam gedung bertingkat yang berpotensi mengalami kebakaran karena material yang ada dalam bangunan rawan terhadap penjalaran api. Karakteristik penghuni hotel juga sangat beragam karena berasal dari berbagai kalangan usia, kondisi fisik, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan pengetahuan tentang kebakaran yang berbeda. Sistem pendeteksian merupakan komponen awal yang penting untuk pengamanan bahaya kebakaran. Prioritas selanjutnya adalah menyelamatkan penghuni dari asap kebakaran, karena sebagian besar penyebab kematian adalah asap kebakaran. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penerapan sistem proteksi aktif kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa sebagai upaya pencegahan dari bahaya kebakaran. Penelitian ini merupakan evaluatif dengan pendekatan kuantitatif. Unit analisis penelitian ini meliputi detektor, alarm, sprinkler, APAR, hidran, sarana jalan keluar, pintu dan tangga darurat, tempat berhimpun, dan lampu darurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penerapan sistem proteksi aktif kebakaran adalah 65,67% dengan kategori cukup dan persentase penerapan untuk sarana penyelamatan jiwa adalah 75,50% dengan kategori cukup. Hasil penilaian penerapan ini diperoleh dengan membandingkan kondisi aktual lapangan dengan ketentuan dari standar yang berlaku. Pihak hotel diharapkan mampu memperbaiki komponen yang rusak dan melakukan pemeliharaan pada komponen yang masih dalam kondisi baik agar tidak mengalami kerusakan dan dapat diandalkan.
References
2] Bungin, B., 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media.
3] Djunaidi, Z., Tuah, N. and Rafifa, G., 2018. Analysis of the Active and Passive Fire Protection Systems in the Government Building, Depok City, Indonesia. KnE Life Sciences, 4(5).
4] Hambyah, R., 2016. Evaluasi Pemasangan Apar dalam Sistem Tanggap Darurat Kebakaran Di Gedung Bedah RSUD dr. Soetomo Surabaya. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 5(1), pp.41-50.
5] Hanan, I. and Talarosha, B., 2020. Evaluation of Fire Protection Systems in Hotel Building (Case Study: Grand Kanaya Hotel Medan). International Journal of Architecture and Urbanism, 4(1), pp.1-15.
6] Harmanto, O., 2015. Analisis Implementasi Sistem Evakuasi dalam Tanggap Darurat Kebakaran Gedung Bertingkat di Rumah Sakit X Semarang. 3rd ed. Jurnal Kesehatan Masyarakat, pp.555-562.
7] Heri Zulfiar, M. and Gunawan, A., 2018. Evaluasi Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Hotel UNY 5 Lantai Di Yogyakarta. Semesta Teknika, 21(1).
8] Kowara, R., 2017. Analisis Sistem Proteksi Kebakaran Sebagai Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo, 3(1), p.69.
9] Miranti, R., 2018. Penerapan Sistem Proteksi Aktif dan Sarana Penyelamatan Jiwa sebagai Upaya Pencegahan Kebakaran. HIGEIA, 1(2), pp.12-22.
10] Napitupulu and Biatna, D., 2015. Sistem Proteksi Kebakaran Kawasan Pemukiman dan Perkantoran. Bandung: PT. Alumni Bandung.
11] Notoadmodjo, S., 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
12] Putri, N., Martono, M. and Setyono, K., 2019. Analisis Sistem Proteksi Kebakaran sebagai Upaya Pencegahan Kebakaran. Bangun Rekaprima, 2(5), pp.59-69.
13] Ramli, S., 2010. Petunjuk Praktis Manajemen Kebakakaran (Fire Management). Jakarta: Dian Rakyat.
14] Rijanto, B., 2010. Kebakaran dan Perencanaan Bangunan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
15] Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
16] Tarwaka, 2012. Dasar-dasar Keselamatan Kerja serta Pencegahan Kecelakaan di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.