Desain dan Implementasi Alat Ukur Overbite Elektronik

  • Setyo Wibowo Universitas Jember
  • Mohamad Agung Universitas Jember
  • Leliana Sandra Devi Universitas Jember

Abstract

Pada umumnya, dokter gigi menggunakan metode konvensional untuk mengukur level kompleksitas penyimpangan letak gigi dan atau malrelasi lengkung gigi (rahang) di luar rentang kewajaran yang dapat diterima (maloklusi), yang biasanya berupa pengukuran manual pada cetakan model gigi pasien. Cara tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga dapat dikatakan memiliki efisiensi dan efektifitas yang rendah. Pada penelitian ini, kami akan membuat sebuah alat ukur maloklusi yang lebih moderen, namun hanya bisa digunakan untuk mengukur overbite (gigi depan atas lebih menonjol daripada gigi depan bawah). Alat ukur ini dibuat dengan menggunakan sensor elektronik sehingga menghasilkan waktu ukur yang lebih cepat. Sensor yang digunakan adalah flux sensor, yang digunakan untuk mengukur overbite pada insisivus tengah. Hasil yang didapatkan pada saat melakukan pengukuran dengan alat ini dibandingkan dengan proses pengukuran manual memberikan hasil yang memiliki akurasi di atas 80%. Galat (error) yang terkecil adalah sebesar 0% sedangkan galat terbesar adalah 19%.

Kata Kunci — flux sensor, maloklusi, overbite,
Published
2015-08-31
How to Cite
WIBOWO, Setyo; AGUNG, Mohamad; DEVI, Leliana Sandra. Desain dan Implementasi Alat Ukur Overbite Elektronik. Jurnal Arus Elektro Indonesia, [S.l.], v. 1, n. 2, aug. 2015. ISSN 2443-2318. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/E-JAEI/article/view/1753>. Date accessed: 21 nov. 2024.
Section
Articles