PEMEJA (Pencegahan Myalgia dengan Edukasi, Senam, Dan Pembuatan Jamu Tradisional) Pada Pekerja Karet PT PP Jember Indonesia Perkebunan Widodaren
Abstract
Myalgia, atau nyeri otot, adalah istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani, di mana "myo" berarti otot dan "logos" berarti nyeri. Myalgia bukanlah penyakit, melainkan gejala dari berbagai kondisi yang sering disebabkan oleh faktor-faktor seperti penggunaan otot yang berlebihan, cedera, postur tubuh yang buruk, infeksi virus atau bakteri, stres, dan ketegangan otot. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada 13 Mei 2024 di gedung serbaguna PT PP Jember Indonesia Perkebunan Widodaren, melibatkan pekerja kebun karet dan beberapa pihak terkait dengan tujuan mengurangi myalgia dan meningkatkan kesehatan. Kegiatan ini terdiri dari empat tahapan: analisis situasi untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan, perencanaan yang mencakup pembagian tugas dan alokasi dana, implementasi yang meliputi edukasi interaktif dan senam bersama, serta demonstrasi pembuatan jamu tradisional. Program diakhiri dengan penandatanganan surat komitmen oleh peserta untuk melakukan senam peregangan dan menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di rumah masing-masing. Evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 80% setelah kegiatan. Kegiatan edukasi meliputi pengenalan myalgia, penyebab, gejala, dan cara pencegahannya, diakhiri dengan praktik senam Raijo Taisou untuk meningkatkan kelenturan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta dari 68,125% pada pre-test menjadi 86,25% pada post-test, serta tingkat kehadiran peserta mencapai 89,65%. Penandatanganan surat komitmen oleh peserta menandakan keseriusan dalam menerapkan pencegahan myalgia. Secara keseluruhan, Program PEMEJA berhasil memenuhi semua indikator keberhasilan yang ditetapkan. Kegiatan Pemeja dilakukan untuk mengatasi masalah myalgia di masyarakat. Seluruh target sudah tercapai, dan penanda tanganan surat komitmen pun sukses dilakukan.
References
2] Noviyanti, Cahyani Misriningsih, D. and Maulina, D. (2020) ‘Faktor Risiko Ergonomi Terhadap Keluhan Nyeri Otot Pada Pekerja Pembuat Batu Bata’, Jurnal Kesehatan Ibnu Sina, 2(1), pp. 1–11. Available at: https://doi.org/10.3652/J-KIS.
3] Herawati, S.W. and Bratajaya, C.N.A. (2022) ‘Hubungan Lama Kerja Dan Masa Kerja Dengan Kejadian LBP Pada Petani Karet’, Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 11(3), pp. 203–212. Available at: https://doi.org/10.31596/jcu.v11i3.1206.
4] Mahendra, D. and Arianto, Y. (2024) ‘Penyuluhan Low Back Pain ( LBP ) Di Posyandu Lansia Ketelan Surakarta Low Back Pain ( LBP ) Counseling At Posyandu For The Elderly In Ketelan’.
5] Gunardi, S. and Febrianty, D.S. (2024) ‘Pengaruh Senam Ergonomik Terhadap Tingkat Nyeri Pada Lansia Penderita Rheumatoid Arthritis Di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung Tahun 2023’, (1).
6] Abdullah, R. and Mulane, S.U. (2021) ‘Penerapan Senam Ergonomik Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi: Literature Review’, Jurnal Mitrasehat, 11(2), pp. 244–251. Available at: https://doi.org/10.51171/jms.v11i2.307.
7] Rahmadani, F., Amin, A. and Syarif, R.A. (2024) ‘Identifikasi Rimpang Temulawak ( Curcuma xanthorriza ) dalam Jamu Pegal Linu Secara Kromatografi Lapis Tipis ( KLT )’, 1(4), pp. 382–390.
8] Farahiba, A.S. and Kusuma, E.R. (2022) ‘Optimalisasi Pengelolaan Kelas Melalui Model Pembelajaran Enjoyfull Learning Berbasis Literasi Di Sma Berbasis Pondok Pesantren’, Jurnal Abdi Insani, 9(1), pp. 140–149. Available at: https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v9i1.494.
9] Syamson, M.M., Fattah, A.H. and Nurdin, S. (2021) ‘Pengaruh Edukasi Kesehatan Terhadap Kecemasan Lansia Tentang Penularan Corona Virus Disease (Covid 19)’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), pp. 177–182. Available at: https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.576.
10] Nurultania, A. (2019) Penerapan Rajio Taisou di LPK Kebun. Sekolah Tinggi Bahasa Asing JIA.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.